BAB I
MENGENAL
ILMU PENGETAHUAN ALAM
A. Perkembangan Tubuh Manusia dan Alam Pikirannya
Manusia adalah mahkluk hidup yang
mempunyai derajat yang paling tinggi, makhluk hidup yang berbudi dan berakal.
Namun demikian ada ciri – ciri manusia yang juga dimiliki hewan, misalnya
adanya rambut, menyusui anak, mempunyai kelenjar keringat dimiliki oleh
golongan mamalia. Sebagai makhluk biologis, secara fisik manusia tidak banyak
berbeda dengan hewan mamalia. Keduanya memiliki persamaan – persamaan tertentu,
antara lain organ – organ tubuh dan fungsinya, terlihat tidak banyak berbeda
dengan jantung, paru-paru, hati dan usus kucing, kambing atau kera. Demikian
pula jika diperhatikan sistem saraf atau sistem endoktrin manusia, mempelajari
pernapasannya, pencernaan, reproduksinya atau kontraksi ototnya, akan selalu
ditemukan proses fisika dan kimia yang pada prinsipnya sama seperti yang
terdapat pada hewan mamalia, terutama hewan mamalia primata (kera).
Meskipun terdapat persamaan –
persamaan seperti yang diuraikan di atas, namun terdapat perbedaan – perbedaan
pada perkembangannya. Tubuh dan otak manusia mengalami proses evolusi,
berkembang sesuai dengan fungsinya. Kaki manusia yang lebih panjang daripada
lengannya merupakan suatu hal yang membedakannya dengan primata lainnya. Kaki
manusia sesuai untuk berjalan atau berlari, tetapi tidak sesuai untuk
berpegangan pada dahan – dahan pohon. Kaki manusia berkembang lebih mantap,
kuat stabil menunjang tubuhnya. Tangan manusia lebih bebas dapat dipergunakan
lebih efektif dan efesien melakukan segala hal pekerjaan dan memungkinkan lebih
kreatif. Daya tahan tubuh manusia bertambah kuat, hal ini berkembang untuk
menanggulangi kondisi alam yang tidak stabil dan kadang – kadang sangat keras
serta untuk memenangkan perjuangan hidup dalam persaingan dengan makhluk hidup
lainnya.
Otak manusia relatif besar, manusia
sekarang mempunyai volume otak sebesar 1200 – 1500cc, sedangkan pada simpase
hanya 350 – 450cc. Tidak ada hubungan mutlak antara besarnya volume otak dan
kecerdasan, namun tidak dapat disangkal bahwa otak manusia mempunyai kemampuan
besar untuk belajar. Struktur otak manusia yang jauh lebih kompleks
dibandingkan dengan hewan mamalia. Pembagian kerja bagian – bagian otak manusia
lebih sempurna, diperkirakan bagian depan otak manusia berfungsi sebagai alat
perencana dan berkaitan dengan motivasi kerja, bagian pelipis berfungsi sebagai
gudang informasi yang diperoleh dari penglihatan dan pendengaran, juga mengatur
urutan – urutan informasi tersebut. Bagian belakang berfungsi sebagai alat
perintah, atau markas komando pada alat – alat gerak manusia ( tangan dan
kaki).
Perkembangan tubuh dan otak manusia
menghasilkan keunikan manusia: Jasmani dan naluri kehidupannya. Keunikan
manusia ini menambah kemampuannya dalam menerima rangsangan dari luar, daya
tanggap yang unik ini menghasilkan sifat keingintahuan manusia yang besar
terhadap gejala – gejala alam sekitarnya. Sebaliknya, bertambahnya keinginan –
keingintahuan dan hasrat untuk belajar dari pengalaman – pengalaman serta
adanya tekat untuk memenangkan perlombaan penguasaan alam, secara evolusi
menuntun alam pikiran manusia untuk terus berkembang. Dan alam pikiran ini
berkembang sejalan dengan perkembangan fisik otak manusia.
B.
Rasa Ingin Tahu, Mitos, Penalaran, Pengetahuan,
Pangkal Kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam
1).
Rasa Ingin Tahu
Ilmu Pengetahuan Alam itu bermula
dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Manusia mempunyai rasa
ingin tahu tentang benda – benda disekelilingnya, alam sekitarnya, bulan,
bintang dan matahari yang dipandangnya, bahkan ingin tahu tentang dirinya
sendiri. Rasa ingin tahu itu untuk memenuhi kebutuhan fisik, mempertahankan
kelestarian hidupnya, dan untuk kebutuhan nonfisik, kebutuhan alam pikirannya.
Rasa ingin tahu seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk lain. Bagaimana halnya dengan tumbuh –
tumbuhan binatang. Tumbuh – tumbuhan menunjukkan tanda kehidupan, bertumbuh dan
bergerak, namun terbatas pada mempertahankan kelestarian hidupnya yang bersifat
tetap. Misalnya daun – daun yang selalu cenderung untuk mencari sinar matahari
atau akar – akar yang selalu cenderung mencari air yang kaya mineral untuk
kebutuhan hidupnya, hal ini berlangsung sepanjang zaman. Hewan mempunyai gerak
yang lebih aktif dari tumbuhan, menunjukkan adanya kehendak berpindah dari satu
tempat ke tempat yang lain mencari makanan atau tempat berlindung. Misalnya
burung – burung bergerak dari satu tempat ke tempat lain didorong oleh suatu keinginan
antara lain rasa ingin tahu. Ingin tahu apakah di sana ada cukup makanan untuk
disantap sendiri atau bersama yang lain. Ingin mengetahui apakah di satu tempat
cukup aman untuk membuat sarang. Setelah mengadakan peninjauan tentu mereka
menjadi tahu, itulah “pengetahuan”
dari burung tadi. Dari burung tadi, burung juga mempunyai pengetahuan bagaimana
caranya membuat sarang di atas pohon. Tapi pengetahuan itu ternyata tidak
berubaha dari zaman ke zaman. Monyet yang begitu pandai, ternyata kehendak
mereka untuk mengeksplorasi dalam sekitarnya didorong oleh rasa ingin tahu yang
tetap sepanjang zaman yang disebut “instinct”
(insting).
Insting itu berpusat pada satu hal
saja yaitu untuk mempertahankan kelestarian hidupnya. Untuk itu mereka perlu
makan, melindungi diri dan berkembang biak. Manusia juga memiliki insting seperti
hewan, namun instingnya tidak tetap, tetapi berkembang, rasa ingin tahu
berkembang terus. Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang baru, menjadi
pengetahuan yang lebih baru. Jadi dapat merupakan suatu akumulasi pengetahuan.
Sebagai contoh : manusia purba zaman dahulu hidup di Gua-gua atau di atas
pohon. Karena kemampuan berpikirnya semata – mata didorong oleh sekedar
kelestarian hidupnya tetapi juga untuk membuat hidupnya lebih menyenangkan maka
mereka mampu membuat rumah di atas tiang – tiang yang kokoh danbahkan sekarang
manusia mampu membuat istana atau gedung – gedung pencakar langit.
2).
Mitos, Menjawab Keingin-tahuan Manusia
Keterbatasan akal dan pikiran manusia pada
awal perkembangan hidupnya melahirkan mitos, untuk menjawab keingin-tahuannya.
Dari sejarah peradaban manusia menunjukkan adanya usaha yang tidak mengenal
lelah dari manusia untuk menyikap tabir rahasia alam. Pendorong utama ke arah
keberhasilan ini ialah adanya suatu jenis kodrat manusia yang sifatnya ingin
mengetahui. Hasrat ingin tahu dan daya nalar yang dimiliki oleh manusia,
menyebabkan sejak nenek moyang kita orang selalu bertanya – tanya di dalam
hatinya, apakah yang menyebabkan adanya gejala – gejala alam seperti kilat,
hujan, bianglala, banjir, tauran, gempa bumi, binatang berekor, letusan gunung
berapi dan mereka tidak berdaya menghadapi kekuatan – kekuatan alam yang kadang
– kadang sangat dahsyat itu, yang dianggap merupakan kekuatan yang luar biasa,
maka dicobalah untuk menjelaskan dengan mengkaitkan dengan suatu yang luar
biasa pula. Dengan demikian berkembanglah berbagai mitos tentang para dewa
dengan berbagai kesaktian dan perangainya. Mitos tentang raksasa yang menelan bulan pada saat
gerhana bulan. Gejala alam merupakan pencerminan kepribadian dan kelakuan
mereka. Karena gejala alam waktu itu sukar diramalkan, maka berkembanglah tokoh
–tokoh supernatural yang juga bersifat begitu. Maka munculah dewa – dewa
pemarah, pendendam, penyayang dan sebagainya yang memiliki keampuhan yang luar
biasa.
Mitos merupakan suatu rekaan semata,
misalnya bianglala (pelangi) dikatakan adalah selendang bidadari, padahal
bidadari itu sendiri adalah juga hasil rekaan sebelumnya, jawaban – jawaban
yang dihasilkan dari pengamatan gejala alam tadi, yang kemudian merupakan kepercayaan,
disebut mitos atau tahayul. Mitos dapat dipercaya atau diterima oleh masyarakat
pada masa itu karena : (1) keterbatasan pengetahuan jyang disebabkan karena
keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat; (2) keterbatasan
penalaran manusia pada masa itu; (3) hasrat ingin tahunya terpenuhi. Yang jelas
manusia pada taraf ini telah mencoba untuk menafsirkan alam fisik ini, bahka
telah mencoba untuk mengontrolnya. Sesuai pengetahuan mereka tentang gejala
alam, mengontrol; timbulnya gejala alam yang berupa malapetaka adalh identik
dengan mngarahkan kelakuan para dewa yang bersangkutan. Dengan cara ini nenek
moyang kita mencoba menggali rahasia alam dan menempatkan kehidupan nereka ke
dalamnya. Mereka mencoba mengembangkan uatu sistem pengetahuan untuk
menafsirkan gejala alam dan mekanisme pengaturnya. Dengan mengemangkan
penafsiran tertentu primitif dan tahyul, mereka mempunyai suatu pegangan.
3.
Mitos, kepuasaan dan ketidak puasaan terhadapnya
Puncak hasil pemikiran mengenai
mitos adalah pada zaman Babylonia
yaitu kira- kira 700-600 SM. Pendapat orang babylonia yaitu tentang alam
semesta antara lain adalah bahwa alam semesta intu seperti suatu ruangan atau
selungkup. Bumi itu datar sebagai lantainya sedangkan langit-langit dengan
bintang merupakan atapnya. Di situ ada jendela di mana air hujan dapat sampai
ke bumi. Hiroskop atau ramalan nasib manusia berdasarkan perbintangan juga
berasal dari zaman babylonia ini. Mayarakat waktu itu, bahkan mungkin masih ada
juga pada masa sekarang ini, dapat menerimanya karena pengetahuan yang mereka
peroleh dari kenyataan pengamatan dan pengalaman tidak dapat di gunakan untuk
memecahkan masalah hidup sehari-hari yang mereka hdapi.
Misalnya : suatu saat hasil pertanian mereka baik, di lain pihak suatu
saat hasilnya tidak memuaskan. Mereka tidak dapat memahaml mengapa demikian,
karena mereka percaya kepada mito maka di kitkan nasib itu pada matahari dan
bintang- bintang. Pengetahuan perbintangan pad masa itu berkembang. Kelompok
bintang atau rasi bintang antara lain: Virgo, Pisces, Leo, Gemini, sagitarius,
dn lain sebagainnya. Sampai sekarang masih banyak yang mem[percaya tentang
horoskop ini. Dapat di lihat pada buku majla dewasa ini seringkali selalu di
temukan istilah ramalan nasib anda/ramalan bintang anda niggu ini dsb.
Pengetahuan semacam di atas setengahnya memang berasal dari hasil pengamatan
maupun pengalaman namun setengahnya berupa dugaan, imajinasi, kepercayaan atau
mitos, dan pengetahuan ini di sebut “pseudo science” ( mirip sains tapi bukan
sains ).
Suatu pola berpikir yang satu
langkah lebih maju dari pada mitos ataupun pseudo sais ialah penggabungan
antara pengamatan, pengalaman, dan akal sehat atau rasional. Sebagai contoh
ajaran orang – orang yunani pada 600-200 SM.
4. Ketidak puasaan kepuasaan akan mitos, dan
ingin menjawab keinginan - keinginan secara rasional.
Sejalan dengan perjalan waktu, alam
pikiran manusia berkembang untuk mencoba menafsirkan gejala lam dengan dengan
jalan yang lebih rasional, mudah di amati dan dapat di perhitungkan, terlepas
dari belenggu mitos.
Pada awal usaha ini, akal sehat dan
cara mencoba- coba mempunyai peranan yang penting, contohnya: berdasarkan akal
sehat maka masuk akal bahwa setelah beberapa kali mengalami terbit dan
tenggelam matehari, orang menyimpulkan bhwa matahri mengelilingi bumi (
geosentris ). Secara coba – coba kera mencoba meraih pisang dalam sebuah
kerangkeng dari percobaan kohler, dan akhirnya mereka dapat pula meraih pisang
dengan menggunakan tongkat. Itulah sebabnya penemuan ilmiah yang mula- mula
sukar di terima akal sehat, seperti penemuan bahwa matahari yang mengelilingi bumi, melainkan
sebaliknya, bumi yang mengelilingi matahari ( heliosentris ) sukar di percaya
orang. Copernicus manjadi buruan dan di anggap tidak ber Tuhan, karena dari hasil
penyelidikannya menyimpulkan bahwa bumi yang mengitari matahario, bukan
sebaliknya.
Tumbuhnya rasionalisme secar kritis
yang di tunjang dengan penemuan alat – alat untuk mengamati alam semesta
sedikit demi sedikit menghapus dasar –
dasar pikiran yang bersifat mitos. Menurut Popper maka tahap ini adalah penting
sekali dalam sejarah berpikir manusia yang menyebabkan ditinggalkannya tradisi
yang bersifat dogmatis, yang hanya memperkenalkan hidupnya suatu dokrin dan di
ganti dengan dokrin lain bersifat majemuk, yang masing- masing mencoba
menemukan kebenarn secara analisis yang bersifat kritis. Rasionalisme dengan
pemikirannya yang deduktif memang sering mengahsilkan kesimpulan yang benar
bila di tinjau dari alur- alur logikanya. Namun ternyata sering kali dapat
bertentangtan dengan kenyataan yang sebenarnya. Aristoteles umpamanya
menyimpulkan bahwa wanita mempunyai jumlah gigi lebih sedikit di bandingkan
dengan pria, padahal Gerutu Betran Russel,
buat orang seperti dia yang kawin dua kali seharusnya lebih tahu tentang itu.
Melihat contoh di atas menunjukan bahwa sesungguhnya tidak mudah orang menerima
dan menghargai sesuatu kebenaran, apabila kebenaran berpikir masyarakat waktu
itu ( tidak sejalan dengan akal sehat masyarakat pada waktu itu ), meskipun ada
golongan – golongan yang menentang kebenaran akan tetap menang seperti kita
lihat sejarah telah membuktikannya.
5. Penalaran
sistematika, Obyek dan Empirik Melahirkan Ilmu Pengetahuan Alam
Pada tahap selanjutnya manusia
mulai mundur dari pandangan menyeluruh mengenai gejala – gejala alam dan
menelaah gejala alam lebih terdefinisi dan dapat dipisahkan dari yang lain,
tidak seperti apa yang terjadi dalam masa sebelumnya, di mana semua obyek
(gejala alam) berada dalam kemestaan yang bersifat difusi dan tidak jelas batas
– batasnya. Dengan penelaahan yang lebih terperinci mengenai gejala alam, mulai
timbul kerangka untuk memahami alam fisik secara nyata dan berdasarkan
pengamatan – pengamatan yang lebih seksama. Pandangan demikian ini melahirkan
dasar – dasar pandangan ilmiah atas dunia manusia. Kerangka pemikiran “ ilmiah
“ merupakan penalaran bersistem. Artinya manusia mulai menentukan batas- batas
eksistensinya masalh-masalah yang di hadapinya, sehingga terwujud
masalah-masalah itu secara seksama dan dapat mempelajari secara terperinci.
Memahami gejala lam dari sebab musabab alam sendiri, dari fakta – fakta yang di
perlihatkan oleh alam sendiri merupakan penalarn yang empiris. Penalaran
diartikan pemikiran secara logis dan analitis. Selanjutnya dalam mencari
pemecahan masalah, tidak lgi berpaling pada perasaan saja dan daya khayal
melulu, melainkan pada pemikiran yang berdasarkan penalran yang obyektif.
Kerangka pemikiran yang bersitem, empiris dan obyektif inilah selanjutnya
merupakan dasar kkelahiran ilmu pengetahuan alam.
6. Metode Ilmiah Sebagai Ciri Ilmu
Pengetahuan Alam.
Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengethuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan
yang di dapatkan lewt metode ilmiah.
Tidak semua pengetahuan dapat di sebut ilmu sebab ilmi merupakan syarat- syarat
tertentu. Syarat-syart yang harus di penuhi agar suatu pengetahuan dapat di
sebut ilmu tercantum dalam apa yang di namakan dengan metode ilmiah. Metode
ilmiah merupakan eksperesi mengenai cara bekerja pikiran. Dengan cara bekerja
ini, pengetahuan yang di hasilkan di harapkan mempunyai karakteristik-
karkteristik tertentu yang di minta oleh pengetahuan ilmiah yakni sifat
rasional dan teruji yang memungkinkan tubuh pengetahuan yang di susunya
merupakan pengetahuan yang dapat di andalkan. Metode ilmiah mencoba
menggabungkan cara berpikir induktif dalam membangun tubuh pengethuannya.
Berpikir deduktif memberikan sifat
rasional kepada pengetahuan ilmiah dan
bersifat konsisten dengan pengetahuan yang telah di kumpulkan sebelumnya.secara
sistimatik dan komulatif pengetahuan ilmiah di susun setahap demi setahap
dengan menyusun argumentai mengenai sesuatu yang baru berdasarkan pengethuan
yang telh ada. Penjelasan yang bersifat rasional dengan kriteria kebenaran koherensi
tidk memberikan kesimpulan yng bersifat final, sebab sesuai dengan hakekat
rasionalisme yang bersifat pluralistik, mak di mungkinkan di susunnya berbagai
penjelasan terhadap suatu obyek pemikiran tertentu. Meskipun argumentasi secara
rasional di dasarkan pada premis- premis ilmiah yang tersedia yang di pergunakn
dalam penyusunan dalam argumentasi. Olah sebab itu mka di pergunakan pula car
berpikir induktif yang berdasarkan kriteria kebenaran korespondensi.
Teori korespondensi menyebutkan
bahwa suatu pernyataan dapt di anggap benar sekiranya materi yang terkandung
dalam pernyataan itu bersesuai ( ber korespondensi ) dengan obyek faktual yang
di tujuh oleh pernyatan tersebut. Atau dengan kat lain, suatu pernyatan dlh
benar bila terdapat fakta- fakta empiris yang mendukung penyataan itu.
Sekiranya seseorang menyatakan bahwa “ salju” itu berwarna putih, maka
pernyataan ini benar sekiranya terdapat kenyataan yang mendukung isi pernyataan
tersebut, yakni bahwa dalam daerah pengalaman kita memang dapat di uji bahwa
salju itu berwarna putih. Bagi orang yang sudah biasa melihat salju maka
pengujian semacam ini tidaklah terlalu berarti, namun bagi mereka yang belum
melihat salju, maka pengujian secara empiris mempunyai suatu makna yang lain.
Hl ini akan mempunyai arti yang lebih lagi sekiranya seseorang menyatakan
misalnya bahwa “ terdapat partikel X dalam aotm yang sebelumnya belum di
ketahui manusia” pengujian secara empiris dan pernyatan semacam ini jelas
bersifat imperatif, sebab bagaimana kita senua dapat mempercayai kebenaran
pernyataan itu, bil tak seorang pun yang telh melihat partikel X itu sebelumnya
keadaan seperti ini sering terjadi di dlam pengkajian malh keilmuan. Yakni bila
kit di hadapkan dengan pernyataan- pernyataan yang secara empiris belum kita
kenali. Dan justru di sinilah sebenarnya esensi dari penemuan ilmiah yakni
bahwa kita mengetahui sesutu yang belum pernah kita ketahui dalam pengkajian
ilmiah sebagai kesimpulan dalam penalaran deduktif. Kesimpulan yang di tarik
seperti ini sering memberikan kita “ kejutan yang menyenangkan “ sebab
memberikan kepada kita pengetahuan yang belum kita kenal sebelumnya.
Proses kegiatan ilmiah menurut
Richie calder, di mulai ketika manusia mengalami sesuatu, sesuatu obyek yang di
sebut sebagai masalah.
Oleh karena itu masalah seperti
gejala alam yang di hdapi olleh manusia adalah hal nyata, mka IPA mencari
jawabannya pada dunia yang nyata pula. Ilmu pengetahuan Alam di mulai dengan
fakta dan di akhiri dengan fakta yang di jembatani oleh teori. Yang di maksud
dengan teory di sini adalah penjelasan mengenai gejala yang terdapat dalan
dunia fisik tersebut. Tetapi juga merupakan suatu abstraksi intelektual di mana
pendekatannya secara rasional di gabungkan dengan pengalaman empiris. Artinya
teoty ilmu merupakan suatu penjelasan rsional yang bersesuaian dengan obyek
yang di jelaskan. Suatu penjelasan biarpun bagiman menyakinkan, harus di dukung
oleh fakta empiris untuk dinyatakan benar. Di sisnilah ciri ilmu pengetahuan
alam, di mana pendekatan empiris dalam langkah – langkah yang dikenal sebagai
netode ilmiah.
Alur berpikir yang tercakup dalam
metode ilmiah kdapat dijabarkan dalam beberapa langkah yang mencerminkan tahap
– tahap dalam kegiatan ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses
logika pada dasarnya terdiri dari langkah – langkah sebagai berikut :
1). Perumusan
masalah yang merupakan pertanyaan mengenai obyek empiris yang jelas batas –
batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor – faktor yang terkait di
dalamnya.
2). Penyususnan
kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis yang merupakan argumentasi yang
menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling
mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun
secara rasional berdasarkan premis – premis ilmiah yang telah teruji
kebenarannya dengan memperhatikan faktor – faktor empiris yang relevan dengan
permaslahan.
3). Perumusan hipotesis, yang merupakan
jawaban sementara atau dugaan jawaban oertanyaan yang diajukan yang materinya
merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
4). Pengujian hipotesis, yang merupakan
pengumpulan fakta – fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk
memperlihatkan apakah terdapat fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau
tidak.
5). Penarikan
kesimpulan, yang merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu
ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang
cukup mendukung hipotesis maka hipotesis diterima. Sebaliknya bila dalam proses
pengujian tidak terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis
ditolak.
6). Perumusan
teori, generalisasi, pengabstrakan, hipotesis yang diterima kemudian dianggap
menjadi bagian dari ilmu pengetahuan.
Bahwa ilmu pengetahuan alam (IPA)
sebagai ilmu pada umumnya, merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara
konstan dan kebenarannya telah teruji secara empiris. Dalam hal ini harus
disadari bahwa proses pembuktian dalam ilmu tidaklah bersifat mutlak. Sekiranya
sekarang dapat dikumpulkan fakta – fakta yang mendukung hipotesis tersebut,
maka bukan berarti bahwa hal itu akan berlaku selamanya. Mungkin saja pada
suatu saat, baik secara kebetulan maupun karena kemajuan peralatan penguji,
akan didapatkan fakta baru yang menolak hipotesis yang selama ini dianggap
benar. Jadi hakekatnya suatu hipotesis dapat diterima kebenarannya selama belum
didapatkan fakta yang menolak hipotesis tersebut. Ilmu tidak bertujuan untuk
mencari kebenaran absolut, melainkan kebenaran yang bermanfaat bagi manusia
dalam tahap perkembangan tertentu.
Keunggulan metode ilmiah antara lain
dapat membuat kita jadi : (1) obyektif dan universal; (2) menceritakan
kebenaran; (3) tidak percaya kepada tahyul; (4) tidak percaya begitu saja
kepada pendapat sebelum ada bukti yang nyata; (5) mempunyai pikiran yang
terbuka; (6) bersikap optimis, teliti dan berani karena benar.
7.
IPA Klasik dan IPA Modern
Perkembangan IPA dapat dibagi dalam
tiga tahap, yaitu: tahap sistematika, komparatif, dan kuantitatif. Pada tahap
sistematika, ilmu mulai menggolongkan obyek empirik ke dalam kategori –
kategori tertentu. Penggolongan ini memungkinkan ditemukannya ciri – ciri yang
bersifat umum dari anggota – anggotanya menjadi kelompok tertentu. Ciri – ciri
yang bersifat umum ini merupakan pengetahuan bagi manusia dalam mengenal dunia
fisik.
Pada tahap kedua mulai dilakukan
perbandingan antara obyek yang satu dengan obyek yang lain. Kategori yang satu
dengan yang lain dan seterusnya. Orang mulai mencari hubungan yang didasarkan
pada perbandingan antara beberapa obyek yang dikaji.
Tahap selanjutnya adalah tahap
kuantitatif, di mana orang mencari hubungan sebab akibat tidak lagi berdsarkan
perbandinga, melainkan berdasarkan pengukuran yang pasti dari obyek yang sedang
diselidiki. IPA pada tahap ini (IPA modern) dicapai dan dikembangkan dengan
cara percobaan dalam laboratorium dan didasari oleh hipotesis yang dinyatakan
dalam formula – formula tertentu.
BAB II
RUANG LINGKUP ILMU
PENGETAHUAN ALAM
A. Alam Semesta Menurut Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu yang mempelajari tentang alam
semesta secara keseluruhan disebut Kosmologi
dan Kosmogoni. Sedang astronomi yang
berasal dari kata Yunani ASTRON (bintang) dan NOMOS (hukum), adalah ilmu yang
mempelajari tentang seluruh obyek di luar bumi dan lingkungan sekitarnya,
termasuk bulan, matahari, planet dan bintang serta galaksi. Pada akhir abad -20
ilmu ini bberkembang dengan pesat, terutama dengan ditemukannya tekhnologi
mutakhir, seperti satelit, komputer dan bahkan pesawat ulang alik.
Pada abad ke-19 pengamatan tentang
ruang angkasa dilakukan melalui perangkat landas tanah, seperti teleskop,
radio, maupun radar. Dengan adanya peluncuran satelit yang dapat mendekat
beberapa planet dan benda – benda angkasa lain, maka penelitian tentang ruang
angkasa dapat lebih berkembang, dan timbul perspektif baru tentang ilmu ketata
– suryaan.
Dari penelitian materi angkasa luar
dapat disimpulkan bahwa materi – materi yang terdapat di bumi mempunyai
kesamaan dengan materi di planet lain, hanya bentuk dan senyawa kimiawinya yang
berbeda.
Pada akhir abad ke 20 perkembangan
ilmu astronomi memasuki era baru, yaitu abad satelit, di mana satelit telah
berhasil melakukan pengukuran kondisi fisik planet secara langsung. Orang telah
berhasil mendarat di bulan dan bahkan satelit Explorer IV telah berhasil
dikirim ke luar tata surya kita dan memasuki sistem galaksi. Dengan demikian
maka diharapkan bahwa problema tentang asal usul alam semesta, unsur – unsur
kimia dari bumi dan asal usul kehidupan dapat diterangkan.
1). Keadaan Alam Semesta
Alam semesta adalah suatu sistem
yang sangat besar, yang terdiri dari bintang – bintang, “debu” dan gas. Seperti
Galaksi Bintang Bima Sakti (Milky Way Galaxy) Andromeda Nebula dan Awan
Magellanika. Kesemua sistem tersebut berputar dan membentuk sustu lintasan
tertentu.
Dalam sistem Galaksi Bima Sakti,
diperkirakan terdapat sekitar 1011 (100 milyar) bintang dan sejumlah
besar “intersteller” yang terdiri atas gas dan “debu” (terdiri atas es padat,
silikat dan molekul – molekul organik yang kompleks). Bintang – bintang yang
mempunyai kerapatan yang besar terdapat di tengah – tengah galaksi yang
berbentuk lensa dan bagian yang lebih ringan akan terdapat di bagian luar
galaksi.
Apabila diteliti lebih jauh, setiap
bagian dari awan yang terang (cerah) dari galaksi Bima Sakti terdiri atas
jutaan bintang yang membentuk suatu kelompok globular (globular cluster), dan
disebut nebula kalau jumlah bintang yang berkelompok hanya ribuan bintang. Baik
“cluster” nebula dan bintang, serta gas semuanya mempunyai peranan yang besar
terhadap struktur galaksi.
Tata surya, merupakan satu bintang
dalam jutaan bintang dalam sistem galaksi Bima Sakti. Dalam rotasinya
mengelilingi galaksi, dibutuhkan waktu satu kali putaran selama 200 juta tahun.
2). Teori Tentang
Terbentuknya Alam Semesta
Sebagaimana telah dijelaskan di
atas, kalam semesta merupakan suatu sistem yang amat besar terdiri atas beribu
– ribu galaksi. Apakah semua galaksi itu berpusat atau berasal dari suatu induk
galaksi?. Ada dua teori utama yang menerangkan terjadinya alam semesta ini,
yaitu :
a).
Teori Ledakan Besar (Big Bang)
Teori ini bertolak dari suatu asumsi
bahwa di alam semesta mula – mula terdapat suatu massa yang sangat besar sekali
dan mempunyai berat jenis yang sangat besar. Karena adanya reaksi inti, massa
ini meledak dengan hebat kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat
menjadi pusat ledakan. Setelah berjuta – juta tahun, massa yang berserakan itu
terbentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif lebih kecil. Itulah
kelompok – kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak melalui
titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi
– galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama.
b).
Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori berdasarkan pemikiran bahwa
ada suatu siklus dari alam semesta, yaitu “masa ekspansi” dan masa kontraksi.
Diduga bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 juta tahun.
Dalam masa ekspansi terbentuklah
galaksi – galaksi serta bintang – bintangnya. Ekspansi ini didukung oleh adanya
tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang akhirnya akan membentuk
berbagai unsur lain yang kompleks, pada masa kontraksi, galaksi dan bintang –
bintang yang terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang
sangat tinggi.
Kedua teori ini, (teori ledakan
maupun teori ekspansi-kontraksi) mendukung suatu kebenaran bahwa partikel –
partikel yang ada pada jaman sekarang ini berasal dari ekspansi dan kontraksi
maka alam semesta ini tidak berawal dan berakhir.
3). Sistem Tata Surya
Tata surya adalah kumpulan dari
matahari dengan beberapa planetnya (9 buah), yang berputar menurut sumbu dan
orbitalnya.
Pada zaman kejayaan Yunani orang
percaya bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini. Namun berkat
pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam, pandangan itu berubah sejak abad
pertengahan, yang dipelopori oleh Copernicus
menjadi heliosentris yaitu
mataharilah yang menjadi pusat peredarannya bumi bersama planet – planet lain.
Matahari sebagai pusat tata surya,
merupakan suatu bola api atau gas yang sangat panas. Diameter matahari kurang
lebih 860.000 mil (1 mil = 1.609343 km), dan bila dibandingkan dengan diameter
bumi besarnya sekitar 110 kali. Kelebihan matahari dari planet – planet yang
lain bukan hanya terletak pada luas permukaannya, atau panasnya cahaya matahari
akan tetapi juga karena besarnya massa matahari. Oleh sebab itu matahari dapat
atau mampu sebagai pusat peredaran semua planet. Perputaran dari planet – planet
sangat ditentukan oleh gaya grafitasi.
4). Karakteristik Planet
Penyusun Tata Surya
Sebelum kita mengenal masing –
masing planet penyusun tata surya lebih mendalam ada baiknya dibicarakan
terlebi dahulu tentang matahari sebagai pusat dari tata surya.
a).
Matahari
Matahari merupakan suatu bola gas
yang pijar dan bentuknya tidak bulat betul. Diameter pada daerah ekuatorianya
+864.000 mil, sedangkan diameter antar kutubnya +43 mil lebih pendek.
Jarak matahari dari bumi sekitar
93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Suhu permukaan
matahari diperkirakan sekitar 6.0000c pada suhu ini semua jenis
batuan atau logam yang ada di bumi akan lebur. Suhu yang tertinggi terdapat di
pusat matahari yang diperkirakan tidak kurang dari 25.000.000o c
pada permukaan matahari terdapat bercak hitam (noktah matahari). Dengan adanya
noktah matahari tersebut kecepatan rotasi matahari dapat dihitung, yaitu 25
hari di daerah ekuator, dan 35 hari di dekat kutubnya. Kulit luar dari bola
matahari yang tebalnya sekitar 220 mil disebut fotosfer.
b).
Merkerius
Merupakan Planet yang terdekat
dengan matahari, terkecil dengan garis tengah 3.000, mil (hanya sedikit lebih
besar dari bulan yang bergaris tengah 2.160 mil). Karena letaknya yang begitu
dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap matahari panas sekali yaitu
antara 550 sampai 770 derajat F. Sebaliknya pada bagian yang tak menghadap
matahari menjadi dingin sekali (karena tak ada air maupun udara) dengan
demikian maka Merkerius mempunyai temperatur yang tertinggi dan terendah bila
dibandingkan dengan temperatur pada planet – planet yang lain. Diperkirakan
tidak ada kehidupan sama sekali di merkerius . planet yang kini sulit dilihat
dari bumi karena letaknya dekat sekali dengan matahari, namun pada cuaca yang
baik dapat dilihat pada saat matahari terbenam.
Merkerius mengadakan rotasi dalam
waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih begitu pula
malam harinya. Suhu minimum pada malam hari adalah 240o c. Planet
ini mengelilingi matahri dalam waktu 88 hari, tidak mempunyai bulan dan berat
jenisnya 5.13.
c).
Venus
Venus menempati urutan kedua
terdekat dengan matahari, planet ini terkenal dengan nama Bintang Kejora yang
bersinar terang pada waktu sore atau pada waktu pagi hari. Besarnya hampir sama
dengan bumi. (Venus bergaris tengah 7.700 mil, sedangkan Bumi bergaris tengah
7.900 mil) (1 mil = 1,6 km).
Venus memiliki atmosfer (udara) yang
cukup tebal, ia memantulkan cahaya matahari yang datang kepadanya sebanyak 59%,
sedangkan bumi memantulkan kembali cahaya matahari sebanyak 44%. Venus
diselubungi penuh oleh awan sehingga sangat sulit mengamati permukaannya dan
dengan demikian sangat sukar untuk menentukan kecepatan rotasinya. Ia beredar
mengelilingi matahari (revolusi) selama 225 hari artinya satu tahun Venus
adalah 225 hari; bandingkan dengan revolusi bumi yaitu selama 365 ¼ hari.
d).
Bumi
Bumi menempati urutan ke – 3
terdekat dengan matahari, besarnya hampir sama dengan venus dan berdiameter
7.900 mil, atau 12.640 km. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149 juta
km.
e).
Bulan
Merupakan satelit atau benda angkasa
yang berkisar mengelilingi bumi. Jaraknya dengan bumi adalah 240 ribu mil = 382
km. Bulan berdiameter 2.160 mil atau 3.456 km. Bulan selalu menunjukkan permukaannya
sama dilihat dari bumi. Ini berarti bahwa ia mengadakan rotasi maupun revolusi
mengelilingi bumi dengan kecepatan yang tepat sama (waktu yang dibutuhkan untuk
mengadakan rotasi sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengadakan satu kali
revolusi). Pada permukaan bulan terdapat gunung – gunung dan daratan rendah
seperti di bumi.
f).
Mars
Ada dugaan yang keras bahwa di
planet Mars ini ada kehidupan. Dugaan ini bertolak pada kenyataan – kenyataan :
(1) berdasarkan pengamatan melalui teropong dan foto, pada permukaan Mars
terdapat semacam kanal (saluran atau dam air) yang sangat panjang dan lurus
sekali. Kanal ini menghubungkan bagian Mars yang tertutup salju dengan bagian
yang panas. Bila kanal ini buatan alam apakah mungkin seluas itu; (2) mars nampaknya
diselubungi atmosfer. Dugaan ini bertolak dari kenyataan bahwa permukaan Mars
dari waktu ke waktu selalu nampak adanya perubahan baik perubahan dalam
bentuk/gambar maupun warnanya; (3) dari analisis spektra sinar yang datang dari
Mars, ternyata memang ada oksigen meskipun jumlahnya relatif sedikit sehingga
tidak mungkin manusia bumi bernfas secara bebas di sana.
g).
Yupiter
Merupakan planet terbesar dalam tata
surya kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil. Mengadakan rotasi yang cepat, yaitu
10 jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus) Yupiter nampak
sebagai “bintang” yang terang muncul pada tengah malam. Karena rotasinya cepat
itu bagian ekuatornya menjadi sedikit mengembang dan membentuk sabuk yang
jelas.
h).
Saturnus
Planet terbesar kedua setelah
Yupiter adalah Saturnus. Planet ini berdiameter 74.000 mil. Seperti Jupiter
rotasinya begitu cepat yaitu 10 jam. Persamaan yang lain adalah atmosfernya
terdiri dari gas metana, amoniak dan hidrogen.
Temperatur pada permukaannya sangat
terendah, yaitu 2430F. Ini berarti gas amoniaknya membeku. Berat
jenisnya 0,7 (dibandingkan dengan BJ air= 1 atau BJ Bumi 5,3) yang paling
menarik dari planet ini adalah adanya sabuk putih yang melilit ekuatornya.
i).
Uranus
Planet ini diketemukan secara tak
sengaja oleh Herschel dan keluarganya pada tahun 1781 ketika mereka mengamati
saturnus. Pada waktu itu orang mengenal adanya planet yang lebih jauh dari
saturnus. Uranus ini besarnya tidak sampai separoh dari Saturnus, namun bila
dibandingkan dengan Bumi besar diameternya 4 kali lipat.
j).
Neptunus
Neptunus diketemukan dalam rangka
para astronom mengamati planet baru Uranus, yang orbitnya agak menyimpang dari
perhitungan berdasarkan hukum Newton (gaya tarik – menarik antara dua benda).
k).
Pluto
Merupakan planet terluar dari tata
surya kita. Mula – mula orang tidak menyangka bahwa ia adalah sebuah planet
karena sinarnya yang berkedip – kedip seperti bintang. Namun pengamatan yang
penuh kesabaran akhirnya berkesimpulan bahwa ia adalah planet. Keanehan lain
ialah bahwa ia mempunyai garis edar yang agak berbeda dengan planet lain. Pluto
adalah nama Dewa kegelapan dari bangsa Yunani, letaknya sangat jauh dari
matahari yaitu 39,5 AU. Ia mempunyai satelit.
5. Bumi
Merupakan satu – satunya planet
pada tata surya yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu
kehidupan.
1).
Kelahiran Bumi
Sesuai dengan teori Nebula atau
teori Kondensasi seperti yang telah diutarakan di atas, maka Bumi terbentuk
dari kabut gas panas dan debu (nebula), yang kemudian mengalami kondensasi dan
menjadi dingin.
Pada awal pembentukannya Bumi
merupakan suatu planet yang sangat panas, terjadi pada 4,6 – 4,8 milyar tahun
yang lalu, kurang lebih seumur dengan tata surya kita. Oleh karena proses waktu
maka Bumi mengalami pendingian dan selama proses ini berlangsung mak kulit Bumi
melepaskan gas – gas seperti neon, argon, krypton dan xenon ke dalam
atmosfernya. Keadaan ini berlangsung terutama pada 3,6 milyard tahun yang lalu
di mana temperatur bumi pada saat itu adalah sekitar 5000 – 8000 ok
pada keadaan seperti ini Bumi belum memungkinkan menyongkong suatu kehidupan.
2).
Bentuk dan Ukuran Bumi
sudah sejak 500 tahun yang lalu
orang telah mengetahui bahwa Bumi ini bulat, walaupun sebelumnya orang mengira
Bumi ini datar. Kemudian pada kurang lebih 300 tahun yang lalu muncullah
pendapat yang baru dari Isaac Newton yang mengatakan bahwa Bumi ini sebenarnya
tidak bulat seperti bola. Dari pengamatan yang teliti ternyata menunjukkan
bahwa Bumi agak sedikit pipih pada kedua kutubnya. Diamter Bumi pada
katulistiwanya adalah 7923 mil, sedang diamater dari kutub ke kutub adalah 7900
mil. Berat jenis Bumi sekitar 5,5 dan massanya sekitar 6,6 x 10 21
ton.
Bumi diselimuti oleh gas yang
disebut atmosfer. Pada permukaan Bumi
ada lapisan air yang disebut hidrosfer. Bagian
Bumi yang dapat terdiri dari bagian kulit yang disebut lithosfer dan bagian inti
disebut sentrosfer. Sentrosfer
sendiri dapat dibagi menjadi bagian paling dalam yaitu inti dalam, kemudian
inti luar dan selanjutnya bagian mentel.
2.1.
Lithosfer dan Centrosfer
lithisfer ini tebalnya hanya 20 mil
atau kira – kira 30.000 meter. Namun inilah bagian yang vital bagi kehidupan
manusia yaitu yang berupa benua dan pulau – pulau tempat tinggal kita. Tebalnya
tak sama, dan terdiri dari dua kapisan. Bagian atas terdiri Silikon dan
Aluminium denga BJ rata – rata 2,65 sedangkan lapisan yang lebih dalam terdiri
dari silikon dan Magnesium, dengan BJ 2,9.
Bila diingat bahwa BJ kulit bumi 2,6
sedangkan BJ bumi 5,5 maka BJ bumi bagian dalam adalah besar sekali, dan
diperkirakan = 10,7. dari berat jenis itu orang lalu menduga bahwa inti Bumi
terdiri dari campuran Logam Nikel dan Besi.
Kandungan
Mineral
Dari analisis kerak bumi, lithosfer
mempunyai kandungan unsur sebagai berikut :
Oksigen
Silikon
Alumenium
Besi
Calsium
Natrium
Magnesium
Titanium
Hidrogen
Lainnya
|
46,7% (proses berat)
27,7
8,1
5
3,6
2,8
2,1
0,6
0,1
0,7
|
2.2.
Hidrosfer
Hidrosfer tidak sepenuhnya
menyelimuti bumi, kira – kira hanya 71 saja. Terdiri sebagian besar dari
samudera dan lautan. Es apda kutub – kutub utara dan selatan bumi termasuk
hidrosfer. Kedalaman laut rata – rata adalah 4.000m. laut terdalam terdapat di
dekat pulau Guam yang dalamnya kira – kira 11.000m.
Hidrosfer sangat berpengaruh
terhadap kedaaan atmosfer karena air yang menguap dari lautan itu membentuk
awan dan hujan yang berlangsung sepanjang abad dan membentuk siklus air. Siklus
air ini pula yang menyebabkan air laut menjadi asin karena mineral yang mudah
larut dalam kerak bumi terbawa oleh air laut.
Chlore
Natrium
Sulfat
Magnesium
Calsium
Kalium
Bikarbonat
|
55,-
30,6
7,7
3,7
1,2
1,1
0,4
|
Dari daftar tersebut ternyata bahwa
garam dapur (NaCL) merupakan bagian terbesar. Bagian terbesar kedua adalah
“garam inggris” MgSO4 garam ini menyebabkan rasa air laut sedikit pahit. Perlu
diketahui pula bahwa gas-gas yang ada diatmosfer juga terlarut dalam hidrosfer.
Dari semua gas itu yang penting adalah terlarutnya gas oksigen dan karbon
diolsida karena gas-gas tersebut sangat vital bagi perikehidupan dilaut.
c.
Atmosfer
Bumi diselubungi oleh lapisan gas
yang dlsebut atmosfer, atau yang dalam kehidupan sehari-hari disebut udara.
Tebal atmosfer ini sampai setinggi 3.000 mil terhitung dari permukaan air laut.
Berat jenisnya pada lapisan bagian bawah adalah 0,013; makin keatas makin kecil
sampai mendekati o. Kira-kira separoh dari beratseluruh atmosfer berada pada
lapisan bawah yang setebal 3,5 mil dari permukaan bumi. Hampir 90%dari jumlah
berat atmoafer terdapat pada lapisan bawah yang setebal 10 mil. Atmosfer dapat
dibagi menjadi tiga lapisan yaitu bagian lapisan terbawah setebal 10 mil
disebut troposfer, lapisan diatasnya sampai 50 mil disebut stratosfer, dan
diatas 50 mil disebut ionosfer.
- Troposfer
Lapisan udara pertama yang meliputi bumi setebal 10 mil pada
khatulistiwa dan menipis sampai 5 mil pada kutub-kutub bumi. Hampir semua uap air yang terkandung diudara
terdapat pada troposferini. Berkenaan dengan itu pula maka adanya hujan, angin,
badai salju, awan dan sebagainya semua terdapat pada lapisan ini. Kapal terbang
juga melakukan perjaananya tidak lebih tinggi dari troposfer. Temperatur dari
troposfer terhitung dari permukaan bumi keatas ternyata turun secara teratur,
setiap kenaikan 1 mil turun 19 F; pada ketinggian
10 mil temperaturnya turun secara drastis menjadl 0.
2.
Stratosfer
Mulai dari 10 sampai 50 mil diatas bumi. Temperatur rata – rata adalah
-670F (-550C). Kapal terbang sebebnarnya masih bisa melakukan
perjalanan pada batas terendah dari stratosfer ini asalkan semua pintu kabin
dapat ditutup rapat dan udara di dalam diatur terutama konsentrasi oksigen
sehingga serupa seperti di tratosfer. Dalam stratosfer ini ada lapisan Ozon
(yaitu oksigen yang mempunyai 3 atom O dalam satu molekul; oksigen biasa
terdiri dari dua atom) lapisan ini sangat vital bagi kehidupan kita karena
lapisan ini dapat menolak datangnya sinar ultra violet dari matahari dengan
kadar yang tinggi yang dapat merusakkan semua jasad hidup.
3.
Inosfer
Lapisan
di atas 50 mil disebut inosfer karena pada lapisan ini tekanan udara sangat
rendah sekali sehingga semua partikel yang ada di situ terurai menjadi ion –
ionnya.
6. Teori Tentang Terjadinya
Bumi
1). Teori Kant - Laplace
Simon Laplace seorang ahli
matematika dan astronomi bangsa Perancis tidak tahu menahu tentang teori Kant.
Laplace menganggap bahwa dia alam raya sudah ada awan yang telah berputar, awan
ini makin lama makin mendingin, hal ini akan menyebabkan gerak putar tersebut
makin cepat. Perputaran ini akan mengakibatkan pendataran di bagian kutub –
kutubnya, dan penimbunan materi di bagian katulistiwanya, bagian katulistiwa
inilah merupakan daerah yang paling tidak stabil sewaktu perputaran semakin
cepat, di bagian yang tidak stabil tersebut akan terlepas materi dari masa
asal.
Bagian – bagian yang terlepas
mengalami kondensasi dan akhirnya menjadi padat dan ikut berputar mengelilingi
masa asal. Masa asal tersebut akhirnya menjadi matahari, sedngkan bagian yang
terlepas tersebut setelah padat menjadi planet.
2). Teori Chamberlin dann
Maulton (1905)
Chamberlin seorang geologist, dan
Maulton seorang astronom, keduanya bangsa Amerika mengemukakan suatu teori
tentang stelsel (susunan) matahari dan Bumi. Teorinya terkenal dengan nama
teori planetisimal. Secara garis
besar di alam raya ada matahari asal. Kemudian sebuah bintang besar mendekati
matahari asal tersebut, sehingga terjadi gaya tarik yang kuat dari bintang
terhadap matahari. Akibatnya di permukaan matahari akan terjadi ledakan – ledakan
yang maha dahsyat yang berupa gas yang dilepaskan keluar dari matahari asal. Gas
yang sudah lepas ini dalam perkembangan selanjutnya mengalami kondensasi dan
akibatnya menjadi massa yang padat, yang disebut planetesimal.
3). Teori Jean dan Jeffreys
Bintang besar yang jauh lebih besar
dari matahari memiliki gaya tarik sangat kuat terhadap matahari, akibatnya akan
terjadi gelombang pasang pada permukaan matahari. Gelombang pasang ini
menyerupai gunung yang luar biasa tingginya di atas permukaan matahari. Gunung
– gunung ini juga menyerupai lidah raksasa yang mengarah pada bintang besar
tersebut.
4). Teori Alfred Wegner
(Continental Drift)
Alfred Wegner seorang geologist
bangsa Jerman (1915) megemukakan teorinya mengenai pergeseran Benua secara
garis besar sebagai berikut :
Benua – benua yang sekarang ada seperti: Asia, Afrika, Eropa, Amerika
dan Australia, dulu menjadi satu merupakan Super
Continent yang disebut Pangea. Kurang
lebih 200 juta tahun yang lalu, pangea mulai pecah secara perlahan namun terus
bergeser, sampai mencapai posisinya seperti sekarang ini. Dalam Pangea, letak
kutub selatan berdekatan sekali dengan apa yang akan menjadi Amerika selatan,
Afrika Selatan, India, Australia dan Antartica.
Demikianlah beberapa teori tentang
terjadinya bumi kesemuanya perlu dilihat kembali sehubungan dengan sudah lebih
majunya ilmu pengetahuan sekarang. Jtepatlah orang yang berpendapat bahwa semua
teori tersebut merupakan hypotesis.
7). Susunan Bumi
Dari penyelidikan – penyelidikan
seismologi diadakan pembagian mengenai susunan bumi oleh Suess dan Wiechert
sebagai berikut :
o
Kerak bumi dengan tebal 30 sampai
70 Km. Yang terdiri dari batu-batuan basa dan batu – batuan masam. Berat jenis
lapisan ini 2,7.
o
Selubung bumi dengan tebal ± 1200
Km. Berat jenis lapisan 3,6 sampai 4. Lapisan kerak bumi dan selubung Bumi
disebut Lithosfera.
o
Lapisan antara atau Chalhosfera
dengan tebal ± 1700 Km dan berat jenis 6,4.
o
Inti besi – nekel atau barysfera
yang mempunyai jari – jari 3.500 Km dengan berat jenis 9,6.
8). Perkembangan Bumi
Pengetahuan tentang bumi, sering
dapat diterapkan pada semua planet, yang menurut anggapan berasal dari gumpalan
awalan gas dan debu yang merupakan sisa – sisa terciptanya matahari. Informasi
yang dikumpulkan oleh para ahli ilmuwan pada masa kini mengenai hakekat
atmosfer, struktur dan bentuk kehidupan di bumi akan dapat memberikan petunjuk
mengenai beberapa kemungkinan yang akan dijumpai bila mereka menjelajah alam
semesta.
Warna biru lebih banyak dihamburkan
daripada warna merah; sinar matahari yang berwarna biru akan dihamburkan oleh
atmosfir bumi yang terdiri dari molekul udara dan partikel – partikel debu,
sehingga nampak langit berwarna kebiru – biruan. Kenyataan ini lebih nyata bila
bumi diamati dari antariksa. Bumi berwarna biru, bumi tidak seterang venus
karena daya pantulnya yang lemah dan jaraknya terhadap matahari lebih jauh,
bentuk permukaan di mars, karena bumi beratmosfir lebih tebal dan adanya awan
putih yang cemerlang sehingga bumi tampak berwarna teduh.
Hampir seluruh atmosfir bumi berada
di bawah batas 160 Km, sedangkan kerk batasan bumi sekitar 64 Km, tebalnya di
antaranya terhambat lautan di sebagian besar permukaan bumi dengan kedalaman
rata – ratanya 3 km. Di bagian dalam bumi berupa bola panas tidak terlalu padat
dengan garis tengah hampir 12.750 Km.
9. Asal Mula Kehidupan Di
Bumi
Ada berbagai pendapat berupa
hipotesis ataupun teori untuk menjawab pertanyaan tersebut.
a). Generatio Spontanea
Sebelum abad 17 orang menganggap
bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan terbentuk dengan sendirinya.
Contoh
:
Ulat
timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus.
Cacing
timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur
Dari
gudang padi, ternyata munculah tikus
Faham ini disebut juga abiogenesis
artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari
lumpur timbul cacing. Faham ini dipelopori oleh Aristoteles.
b). Cosmozoa
Ada pendapat bahwa makhluk hidup
di bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup
yang datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke bumi lalu
berkembang biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu lemah karena tidak
didukung oleh fakta – fakta dan tidak juga menjawab asal mula kehidupan itu
sendiri.
c). Omne Vivum Ex Ovo
Fransisco Redi (1626 – 1597) ahli
biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal
dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja. Dari berbagai
percobaan yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa bahwa : asal mula kehidupan
itu adalah telur atau omne vivum ex ovo.
d). Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Splanzani (1729 – 1799) juga
ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kaldu, membuktikan bahwa jasad
renik atau mikro organisme yang mencemari kaldu dapat membusukan kaldu itu. Bila
kaldu itu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia
mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih
dahulu. Telur itu berasal dari makhlk hidup.
e). Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) sarjana
kimia Perancis melanjutkan percobaan Splanzani dengan percobaan berbagai
mikroorganisme, tumbuh kehidupan yang baru atau disebut “omne vivum ex vivo”.
Teori ini disebut juga teori Biologenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup
itu berasal dari hidup juga. Dengan teori biogenesis ini maka teori abiogenesis
ditinggalkan orang.
f). Teori Uray
Harild Urey (1893) seorang ahli
kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi pada awal mulanya
kaya akan gas – gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O).
Zat – zat itu merupakan unsur – unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk
hidup.
Diduga karena adanya energi dari
aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos unsur – unsur itu mengadakan
reaksi – reaksi kimia membentuk zat – zat hidup. Zat hidup yang mula – mula
terbentuk kira – kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang. Zat
itu berjuta – juta tahun berkembangmenjadi berbagai jenis organisme.
g). Teori Oparin Haldane
A.I Oparin adalah ahli biologi
bangsa Rusia, pada tahun 1924 mempublikasikan pendapatnya tentang “asal mula
kehidupan” namun tak mendapat sambutan para ahli. Pendapat ini barulah
ditanggapi secara serius ketika diterbitkan tahun 1936 dalam berbagai bahasa.
BAB III
IPA DAN PERKEMBANGAN
TEKHNOLOGI
A. Perkembangan dan Konsep
Tekhnologi
Hubungan antara IPA dan tekhnologi
mengalami suatu perkembangan dari jaman ke jaman. Pada tahapan permulaan
tekhnologi dilaksanakan dengan menggunakan kaidah – kaidah atau pedoman dari
pengalaman – pengalaman yang telah dikumpulkan, sehingga pada fase ini,
tekhnologi dapat berdiri sendiri seolah – olah tanpa ditunjang oleh IPA dan
tekhnologi dapat lebih maju daripada IPA. Fase ini berlangsung menjelang zaman
revolusi industri (1760-1830), pada fase ini perkembangan tekhnologi yang
menonjol terutama dalam bidang pertanian, seni mekanik sekarang disebut “engineering” dan dalam bidang kedokteran (medicane),
perkembangan – perkembangan tersebut telah menghasilkan dalam bidang pertanian,
industri dan kedokteran.
Dalam fase berikutnya, kemajuan
dalam tenologi menghasilkan permasalahan-permasalahan yang memerlukan
pendekatan ilmiah atau metode ilmiah. Sesungguhnya pendekatan ilmiah atau
metode ilmiah telah dirintis oleh tokoh-tokoh filsafat dan IPA, seperti Francis Bacon, Newton dan lain-lainnya.
Pendekatan ini telah berhasil menggambarkan sifat-sifat mesin secara
termodinamika misalnya yang dilakukan oleh Clacius dan Kelvin kurang lebih 75
tahun setelah penemuan mesin oleh James Watt.
Apabila pada fase pertama penemuan
teknologi merangsang perkembangan ilmu pengetahuan, m,aka dalam fase kedua IPA
mendahulu pemakaian-pemakaian (ilmu terapan) dan teknologi.
Contoh terkenal dalam pemanfaatan
gelombang elektro mekanik dalam usaha menuangkan sifat-sifat sinar, orbital
molekul dan orbital atom untuk menerangkan ikatan-ikatan kimia, pengetahuan
dalam bidang mikrobiologi yang jauh melampaui aplikasi dalam bidang ini dan
lain-lainya. Namu dalam perkembangan mutakhir masih ada bidang-bidang yang
didasarkan atas kaidah-kaidah empiris.
Tabel
:Tahapan - tahapan pengembangan IPA dan
teknologi
|
|
Bidang
– bidang Teknologi
|
Penunjang/konsep
– konsep yang bersangkutan
|
I
|
Sampai dengan
revolusi industri
|
Pertanian
permesinan kedokteran
|
Ketermpilan
mekanik dan pembuatan peralatan
|
II
|
Seudah revolusi
industri sampai dengan permukaan abad 20
|
Permesinan
Konstruksi Teknik listrik
|
Mekanika
Termodinamika Listrik magnet dll (IPA Klasik)
|
III
|
Abad
20
|
Teknologi
Material
|
Atom Molekul Zat
padat pengetahuan material ikatan – ikatan kimia dll.
|
Laju
perkembangan IPA pada tahapan-tahapan terakhir makin pesat. Konsep-konsep IPA,
yang menunjang teknologi yang bersangkutan semakin mendalam sehingga kaitannya
dengan kaidah-kaidah yang diperoleh secara eksperimental semakin jauh terutama
dalam tahapan ketiga (abad 20). Perkembangan teknologi modern ditandai oleh
konsep-konsep IPA dan didahului oleh satu modeling atau perkiraan-perkiraan
yang diramalkan dengan menggunakan hukum-hukum IPA.
Disamping IPA dapat mendorong kemajuan
teknologi melalui hasil-hasil percobaan, berbagai percobaan dengan menggunakan
teknologi yang lebih maju memungkinkan dilakukannya pengukuran-pengukuran yang
lebih teliti, tepat dan lebih praktis.
Perkembangan dalam bidang teknologi
material ini ditunjang antara lain oleh meningkatnya persaingan dibidang
ekonomi, bekerja keras untuk menemukan material-material yang menggunakannya
lebih praktis (alat-alat), bahan-bahan yang lebih menarik (cat keramik) dan
harga lebih relatif murah dari pada bahan alam (plastik, bahan makanan tirian).
Berkembangnya pengetahuan polimer dan sintesis yang tujuan utamanya untuk
memperbaiki sifat-sifat bahan tersebut dan lebih meningkatkan daya gunanya.
Penemuan-penemuan sumber daya alam baru juga turut mendorong perkembangan dalam
bidang teknologi maupun IPA.
Aplikasi teknologi sangat luas, pada saat aplikasi tersebut yang paling
menonjol adalah dalam bidang material (bahan-bahan), sebagai contoh: logam
campuran yang tahan korosi (perusakan oleh alam). Penghantar listrik atau yang
lebih baik, begitu pula bahan-bahan bangunan lebih meningkat daya tahannya,
penampilannya lebih baik dan daya campurannya lebih baikdan lain-lainnya.
Pernan perkembangan bidang material ini dalam teknologi modern dapat dilukiskan
dalam gambar berikut:
MATERIAL
SIFAT-SIFAT MEKANIK SIFAT-SIFAT LISTRIK, MAGNET DAN OPTIK
Antara lain dalam
bahan: antara lain dalam bahan:
Polimer (plastik
karet buatan , Semikonduktor
(transistor)
Serat buatan)
Keramik (porselin, ubin
Teraso, dll)
Alloy (logam
campuran)
Teknologi Teknologi teknologi tekhnologi teknologi
Struktural Energi
transportasi komputer komunikasi
(bangunan)
Perkembangan dalam bidang material
sangat ditunjang oleh struktur dan komposisi material. Karena pengetahuan ini
dapat membantu untuk memahami sifat-sifat mekanik dan listrik dari bahan-bahan.
Umpamanya alloys (logam campuran) yang khusus dikembangkan orang untuk
digunakan sebagai bahan dengan sifat-sifat mekanik yang tinggi, seperti tahan
terhadap suhu tinggi. Memiliki kekerasan yang tinggi. Bahan alloys ini
digunakan sebagai kompionen-komponen dalam mesin-mesin jet, roket dan
lain-lain. Kret sintesis khusus dibuat untuk meningkatkan daya tahan terhadap
gesekan, umpamanya pada ban pesawat udara ini hanya dimungkinkan karena
teknologi material dapat menghasilkan material (karet) yang mempunyai
sifat-sifat mekanik yang memadai. Begitu pula pada contoh-contoh yang lain;
benang buatan, detergen, plastik dan bahan-bahan bangunan.
Pengembangan dalam bidangmaterial ini tertentu saja tidak hanya tidak
karena adanya dukungan oleh pengetahuan material. Tetapi sama penrtingnya pula
peranan dari teknologi pengembangan itu sendiri (
teknologi struktural , teknologi energi, transportasi, komputer, komunikasi dll ).
Begitu pula, kecepatan perkembangan
dari teknologi ini tidak hanya karena dukungan IPA saja, tetapi berkembangnya
konsep – konsep teknologi ikut mendorong kemajuan ini. Konsep- konsep teknologi
dikembangkan untuk mengadakan optimasi ( yaitu penyelesaian masalah sebaik-
baiknya ) dan meningkatkan efisiensi dari teknologi tsb.
Dari perkembangan sejarah , terlihat
bahwa perkembangan teknologi dapat mendorong kemajuan dan kekuatan sesuatu
bangsa . Negara yang berkembang teknologinya walaupun kurang didukung oleh
sumber daya alam dapat mempunyai ekonomi yang kuat dan bangsanya disegani.
“Druker“
mengatakan bahwa teknologi dikembangkan untuk kemampuan kita mengontrol alam
dan bukan sekedar untuk memahaminya. Memahami bahan alam tidak dapat
memperbaiki sifat – sifatnya. Namun dengan menguasai (mengontrol) bahan alam
ini dapatlah ditingkatkan daya gunanya.
Umpamanya dengan penguasaan mengenai material minyak nabati (tumbuhan) dapat diperoleh sabun mandi
kualitas tinggi. Denganpenguasaan pengetahuan tentang serat – serat dan polimer
– polimer, dapatlah diperoleh benang buatan , plastik dan lain – lainnya yang
memiliki sifat – sifat yang lebih baik. Karena itu memahami masalah ini bagi
negara berkembang merupakan suatu bahan untuk mempertimbangkan perlu tidaknya
mengembangkan teknologi IPA untuk
membangun .
B. Beberapa
konsep teknologi
Berbagai masalah dalam teknologi
mempunyai banyak jawaban karena banyak kemungkinan dapat dilakukan untuk menyelesaikan persoalan. Sebagai contoh,
dalam pengembangan teknologi pembuatan bata merah dipedesaan, dapat dilakukan
dengan berbagai cara yaitu, mengutamakan peningkatan keterampilan kerja, atau
peningkatan mutu sarana produksi atau penggunaan bahan-bahan pembantu yang
dapat memperbaiki mutu produk.
Karena itu dalam berbagai masalah
terdapat unsur yang tidak dijumpai dalam IPA, yaitu masalah dalam mengambil
keputusan. Dalam contoh yang diberikan diatas, perlu dilakukan penelitian
–penelitian dalam pengambilan keputusan pada suatu kasus tertentu mungkin
meningkatkan ketrampilan kerja pengrajin lebih diutamakan, pada kasus lain
alat-alat yang lebih modern atau lebih canggih diutamakan dan sebagainya. Pada
hampir semua masalah yang menyangkut teknologi dijumpai masalah pengambilan
keputusan.
Dalam mengambil keputusan, ada empat
unsur yang perlu diperhatikan:
a.
Model
b.
Kriteria (perasyaratan)
c.
Pembatasan (constraints)
d.
Optimasi
- Model adalah suatu penggambaran, suatu permasalahan secara kuantitatif, seringkali dalam bentuk matematika, sebagai contoh, dalam pembuatan baju, diperlukan suatu pola, pola ini sudah harus mengandung gambaran terperinci mengenai baju yang di buat, termasuk didalamnya, ukuran-ukuran yang tepat dinyatakan dalam sentimeter atau inci satuan-satuan ukuran lainnya. Perbandingan-perbandingan ukuran bagian-bagian baju harus di nyatakan dengan jelas, menggunakan perhitungan - perhitungan secara kuantitatif, dan pembuatan baju tersebut nantinya mengikuti pola yang di buat itu.
- Kriteria adalah tujuan atau sasaran dalam pengambilan keputusan. Dalam suatu desain, kita mempunyai sasaran-sasaran yang merupakan tujuan pokok dari desain tersebut. Misalnya untuk membuat desain mobil, dapat dipilih sebagai sasaran daya angkutnya besar, atau kecepatannya tinggi atau kenikmatan (kenyamanannya) yang utama.
- Pembatasan atau konstraints adalah faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam desain atau pengambilan keputusan tersebut. Misalnya, dewasa ini dalam desain dari suatu kendaraan persyaratan pencemaran sekecil mungkin (asap knalpot sekecil-kecilnya dan tidak terlalu besing mesinnya) dan hemat bahan bakar. Pada beberapa daerah disyaratkan mobil-mobil yang ramping digunakan karena jalannya yang terlalu sempit atau lalulintasnya yang terlalu padat.
- Optimasi adalah pencairan solusi (penyelesaian) yang paling baik atau optimum, setelah permasalahan dirumus dalam bentuk model dengan memperhatikan sasaran dan memperhitungkan pembatasan-pembatasannya.
Contoh – contoh permasalahan yang menggunakan pendekatan konsep
teknologi ini adalah dalam masalah transportasi, perencanaan (planning), dalam
desain dan sebagainya. Di samping konsep tekhnologi tersebut di atas, terdapat
konsep – konsep teknologi lainnya yang turut berpengaruh, antara lain sistem
umpan balik, kebolehjadian (probabilitas) dan dalam perhitungan kuantitatifnya
ditunjang oleh komputer – komputer.
C. Konsep – konsep IPA Yang
Mendukung Perkembangan Teknologi
Berbagai konsep IPA yang sangat
penting dalam mendorong kemajuan IPA dan teknologi, antara lain metode ilmiah
yang mencakup beberapa unsur pembentukan hipotesis, Uji hipotesis, permasalahan
penelitian dengan percobaan – percobaan, umpan balik (fet back) untuk
memperbaiki hipotesis dan lain – lainnya. Di samping itu, pembentukan konsep –
konsep dalam IPA perlu diperhatikan pula pendekatan “defenisi operation” yaitu
jabaran atau pengukuran secara kuantitatif, definisi operational dalam IPA
diperlukan beberapa unsur, antara lain perhitungan, alat – alat tersedia, yang
menunjang pengukuran, oleh karenanya tidak semua konsep dalam IPA dapat
dibenarkan bila tak dapat dikaitkan dengan pengukuran secara kuantitatif.
Konsep – konsep “definisi
operational” ini juga berpengaruh dalam pembentukan konsep teknologi, karena
dalam teknologi model – model dibuat kuantitatif melalui defenisi operasional
ini. Misalnya dalam merancang suatu alat, maka setiap ukuran alat tersebut
harus dapat dibuat atau dilaksanakan oleh alat – alat yang tersedia. Kalau
tidak dapat, rancangan tersebut tidak dapat diterima pada saat itu.
Konsep – konsep IPA menjelang abad
ke 20 terjadi perkembangan yang sangat fundamental. Jika sebelumnya mencakup
konsep – konsep klasik, besaran – besaran yang dapat langsung diukur, maka
dalam permulaan abad 20, konsep – konsep klasik diganti dengan sistem
penggambaran dengan konsep – konsep yang lebih abstrak, namun dari segi
defenisi operasional masih mempunyai kaitan yang jelas dengan pengamatan –
pengamatan.
D. Perkembangan IPA dan
Teknologi Terhadap Kehidupan Manusia
Setelah teknologi menempuh
perkembangan amat pesat masa lalu hingga menyilaukan mata manusia, kini benar –
benar orang mulai mempersoalkan akibat – akibat yang dibawa teknologi pada
peradaban manusia sebagai keseluruhan, baik benturan teknologi terhadap nilai –
nilai kemanusiaan, akibat – akibat fisik maupun benturannya terhadap tata
lingkungan sebagai keseluruhan.
Melihat kecenderungan dari
perkembangan berbagai tahap yang dialamainya, jelas bahwa teknologi menjadi
harapan jika dituruti suatu haluan yang terarah pada usaha meningkatkan mutu
kehidupan manusia, yakni usaha untuk mencukupi :
o
Bahan pangan,
o
Bahan mentah dan energi bagi
penduduk dunia disertai usaha menekan pemborosan.
o
Usaha untuk memberikan tempat
bermukim yang layak bagi manusia (ini berarti memelihara kelestarian
lingkungan).
Pada hakekatnya hal tersebut tidak lain daripada menempatkan teknologi
dalam fungsi sosial yang wajar. Apabila hal ini bisa dilakukan, teknologi dapat
memberikan harapan yang cerah, oleh karena itu teknologi harus dapat merintis
jalan ke arah pengadaan pangan, sandang dan penyediaan pemukiman manusia tanpa
merusak tat lingkungan.
a.
Usahan pengadaan pangan
IPA dan tekhnologi telah demikian
maju sehingga merupakan bagian dari hidup kita , termasuk dalam usaha pengadaan
pangan. Dalam kaitan ini maka sumbangan IPA dan tehnologi adalah :
1). Mengembangkan
tanah- tanah produktif
Biasanya tempat - tempat dengan
populasinya padat, juga merupakan daerah – daerah produktif. Penduduk telah
berkembang secara cepat hingga melebihi kesanggupan daerah tersebut yang dahulu pernah dengan
mudah menyokong penduduknya. Kalau ditinjau dari daerah- daerah yang belum
dibuka biasanya kurang cocok untuk pertanian, kecuali bila teknologi modern
dapat digunakan secara pasif untuk mengatasi kekurangannya.
Di
antara kekurangan – kekurangan daerah
yang belum dibuka tersebut adalah : kesuburan tanah rendah, kelebihan atau
kekurangan curah hujan, wilayah atau iklim yang tidak cocok. Membut tanah
semacam itu menjadi itdak produktif dalam pertania, sangatlah mahal dan pada
banyak tempat merupakan yang menjadi larangan. Biaya pembukaan tanah kadang –
kadang jauh lebih mahal dari pada nilai tanaman untuk masa beberapa tahun.
Kalau hanyalah produksi yang menjadi
tujuan pokok, lebih efisien dengan menikkan hasil dari tanah – tanah yang
diusahakan. Tambahan pula karena tanah – tanah yang tidak digunakan biasanya
jauh di luar daerah berpolusi, distribusi hasilnya nanti akan menjadi masalah
besar. Eksplorasi daerah baru tidak akan selalu berarti penyelesaian masalah
pangan.
2) Penyediaan pangan baru
Dalam
abad kemajuan ilmiah yang pesat ini, tidaklah mengherankan apabila banyak
teknologi baru yang telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia.
Dewasa ini para ilmuan sedang menggarap kemungkinan – kemungkinan yang sangat
beraneka ragam, seperti pembuatan pangan dari minyak bumi, penyempurnaan gizi
sereal, pembuatan pangan protein dari daun – daunan, dan pembuatan produk
daging tiruan dari sumber – sumber protein nabati.
b.
Sereal berprotein tinggi
Banyak negara
berkembang sereal itu merupakan kira – kira duapertiga dari jumlah penerimaan
kalori, perbaikan kadar protein sereal dapat secara langsung memperbaiki mutu
gizi. Protein sereal memiliki memiliki satu atau lebih asam amino unutk tubuh.
Jagung misalanya, tidak mempunyai asam amino loisin dan kadang – kadang
tritofan, yang mana keduanya penting untuk metabolisme manusia. Karena itu
penduduk yng makn jagung mudah terserang kurang gizi karena kekurangan kedua
macam asam amino tersebut didalam diet mereka.
Pembiak
tanaman di pusat – pusat riset seluruh dunia sedang mengembangkan berbagai
jenis sereal yang lebih tinggi kadar prioteinya beserta mutunya dari jenis –
jenis serealnya yang biasa di tanm orang. Tetapi proses ini tidak dapat
berjalan cepat. Kemajuan besar yang penting terjadi dalam tahun 1963, ketika
Edwin T. Mertz dan rekan – rekanya di Universitas Purdue, berhasil menemukan
gene jagung yang disebut “apaque-2”. Berkat penemuan ini telah menarik
perhatian besar oara ahli untuk mengusahakan kadar protein sereal dengan jalan
pembiakan.
Pengembanagn
jagung berselisih tinggi itu penting sekali artinya untuk berbagai negara
dimana jagung merupakan bagian terbesar dari penyediaan energi pangan. Hanya
saja jagung berselisih tinggi ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain
hasil perhektarnya lebih rendah dari jagung biasa, lebih sukar dimasak sehingga
banyak konsumen yang tidak menyukainya .
John
Axtell dn Rameshwar Singh daroi universitas Purdue pada tahun 1973 telah
mengumumkan penemuan dua jenis sorgum bersilin tinggi. Setelah memeriksa 9.000
jenis sorgum dari seluruh dunia, para peneliti m,enemukan dua keturunan yang
tak begitu dikenal dari ethiophia ( Ethiopia adalah tanah leluhur sorgum ) yang
mengandung protein sepertiga lebih banyak dari pada jenis sorgum yang biasa
ditanam orang.
Beras bahan makanan pokok bagi kebanyakan
penduduk dunia, relatif rendah kadar proteinya, tetapi berkat kemajuan IPA dan
teknologi para ilmuan yang bergabung dalam IRRI ( International Rice Research
Institut ) di philipina telah mencapai tujuan yang lumayan dalam membiakan padi
yang berproduksi tinggi. Padi – padi
varitas IR, Seperti IR. 5 IR. 8, IR. 36 dan sebagainya adalah varitas – varitas
padi hasil penelitian IRRI Philipina
Gandum lebih banyak mengandung protein dan
asam amino dibandingkan dengan sereal yang telah disebut di atas, tetapi juga
belum mencukupi kebutuhan diet dengan sungguh – sungguh mencukupi semuanya
karena kekurangan lisin . Dengan perkawinan silang diantara jenis – jenis
gandum yang ada diharapkan tahun – tahun mendatang akan dihasilkan variasi
gandum yang berkadar protein lebih tinggi 25% atau lebih yang dapat diusahakan
secara komersial
c.
Membuat pangan baru
Disatu
fihak negara – negara miskin kekurangan protein yang merajalela tetapi difihak
lain terdapat protein dalm jumlah besar tak dapat dipergunkan, misalnya protein
dari industri minyak nabati setempat.
Banyak
negar - negara yang menggunakan kacang,
kedelai, atau kelapa dilumatkan dan diperah minyaknya tinggalah ampasnya yang
masih mengandung kadar protein yang tinggi, sayangnya protein itu sedikit saja
yang dipergunakan secara langsung sebagai
pangan, kebanyakan hanyalah untuk makanan ternak, sebagai pupuk
atau dibuang.
Kalau ampas bherprotein tinggi tersebut dapat
diubah menjadi pangan protein, maka hasilnya merupakan sumbangan yang penting untuk memperkecil
kekurangan protein. Ada beberapa kesulitan dalam hal ini misalnya: pangan itu
harus dibuat lezat lebih dahulu, dan persenyawaan yang beracun di dalam ampas
harus dibebaskan.
Berkat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang sudah ada produk yang
dijual di pasaran bebas, yaitu sejenis minuman yang dipelopori pembuatannya
oleh vitasoy yang dibuat di Hongkong sejak 30 tahun Yang lalu. Minuman yang
serupa telah dibuat di singapura, Muangthai, India dan malaysia.
Disamping
itu produk yang tak kalah pentingnya dalam usaha penyediaan diet berprotein
tinggi adalah dengan mencampurkan berbagai bahan sehingga dihasilkan bahan
produk yang baru memiliki kadar lebih tinggi dari asalnya, misalnya campuran
jagung – kedelai - susu, gandum-kedelai.
d.
Penyediaan papan tanpa merusak lingkungan
Berkat kemajuan IPA dan teknologi
eksplorasi daratan untuk pemukiman sudah sangat lazim. Di bidang pemukiman
telah dikembangkan teknik – teknik pemukiman untuk menggunakan tempat seefesien
mungkin. Tempat – tempat yang tidak produktif bagi pertanian dipergunakan untuk
tempat – tempat pemukiman.
Untuk kepentingan tersebut telah
dikembangkan sistem rumah susun sampai dengan rumah – rumah berkonstruksi tahan
gempa dan sebagainya. Sampai abad ini manusia akan berusaha memanfaatkan lautan
dan antariksa sebesar – besarnya melalui pulau – pulau buatan disertai
peternakan dan perkebunan laut. Bahkan menurut MT. Zen, orang telah dapat hidup
berbulan – bulan di bawah air laut dan dapat menjelajahi lautan di bawah kutub
utara. Sedangkan untuk jangka panjang pemukiman di antariksa sedang dalam
penelitian. Semuanya itu merupakan tantangan besar bagi IPA dan teknologi.
Melihat kemampuan manusia dalam teknologi, kini apa yang dijabarkan di atas
bukan lagi suatu khayalan belaka.
e.
Penyediaan sandang
Bahan sandang utama mula – mula
diambil dan dibuat dari serat alam yang berasal dari tumbuh – tumbuhan, baik
yang diperoleh dari buah, dahan, daun atau akarnya, seperti misalnya kapas,
katun, serat nanas serta manila, serbuk kelapa dan lain sebagainya. Penggunaan
serat dari hewan seperti serat wol, serat sutera, serat bulu dan sebagainya
termasuk penggunaan bahan sandang dalam kategori tua.
Kini berkat kemajuan IPA dan teknologi telah dikembangkan jenis – jenis
serat buatan seperti rayon, nylon, yang biasa dipakai untuk pembuatan kaos kaki
supaya lebih awet. Ini berhubung karena sifat – sifatnya yang kuat, licin dan
elastis.
f.
IPA dan teknologi dalam peningkatan kesehatan
Diketemukannya mikroskop, sibar X,
antibiotik, obat – obat bius, bidang kedokteran dan pengobatan dalam upaya
peningkatan kesehatan. Penemuan dalam bidang ini telah membebaskan manusia dari
bahaya penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti cacar, pese, malaria,
TBC dan sebagainya yang mengancam kemusnahan umat manusia. Bukan itu saja
bidang kedokteran telah mampu pula menggantikan alat – alat hidup organ yang
rusak dengan organ yang baik seperti mata, ginjal, atau jantung atau
memperbaiki hidung pesek menjadi mancung melalui operasi plastik dan
sebagainya.
Penggunaan nutrisi seimbang dalam
menu tiap – tiap hari rupanya merupakan upaya yang senantiasa perlu di masyarakatkan
sehingga dapat memperlambat keausan tiap – tiap organ dan berarti tiap – tiap
organ akan mempunyai kesempatan untuk hidup lebih lama.
h.
IPA dan teknologi dalam penyediaan energi
Masalah pokok dunia di masa
mendatang adalah keterbatasan sumber – sumber daya alam dan salah satu
diantaranya adalah keterbatasan daya energi. Sumber daya energi yang paling tua
mungkin diperoleh dari kayu bakar masih digunakan batu bara, minyak dan gas
bumi, inipun makin lama juga makin menyusut jumlahnya, sedangkan sumber daya
air untuk pengadaan tenaga hidrolistik juga tidak mencukupi untuk menyediakan
energi mendukung penduduk yang jumlahnya kian meningkat.
Berkat kemajuan IPA dan teknologi
sekarang telah dapat diusahakan adanya sumber energi lain (sumber alternatif).
Sumber daya energi alternatif tersebut adalah energi nuklir sebagai sinar yang
dipancarkan oleh matahari, energi geotemal, energi angin, gelombang pasang
surut, biogas yang memanfaatkan limbah organis.
Adanya banyak gunung di Indonesia
ini memberikan kepada kita sumber geotemal yang cukup banyak. Walaupun demikian
pemanfaatan energi geotemal memerlukan teknologi yang masih harus dikembangkan
bila menghendaki ongkos yang lebih murah.
Energi matahari yang datang ke bumi
dalam keadaan sangat renggang sehingga perlu teknologi untuk pengumpulan dan
karena adanya siang dan malam dan waktu – waktu dimana intensitas datangnya
sinar matahari ke bumi itu tidak tetap, maka diperlukan sistem untuk menyimpan
energi matahari yang dipanen itu.
Sumber energi alternatif lain yang
memperoleh perhatian adalah biogas yang diperoleh dari fermentasi kotoran
manusia, hewan, dan sampah organik dalam tengki – tengki pencerna. Sistem
biogas yang dibangun dipedesaan/kampung, kecuali untuk menghasilkan bahan
bakar, untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, juga mempunyai pengaruh baik
terhadap kesehatan lingkungan, dan sungai – sungai bebas polusi.
i.
IPA dan
teknologi dalam perkembangan teknologi
Selama 50 -100 tahun sebelum
perang dunia II sektor industri yang diperoleh teknologi berkembang dengan
pesat, yaitu dalam bidang pembuatan baja, jalan kereta api penambangan batu
bara dan besi, industri mobil dengan mesin pembakaran dalam dan mesin – mesin
besar dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Dalam tahap ini sangat banyak
diperlukan bahan mentah, energi, mineral, kayu dan lain sebagainya.
Sesudah perang dunia II munculah
revolusi hijau di di bidang pertanian, industri kimia, elektronika, teknologi
komputer, telekomunikasi, plastik, logam ringan pesawat pancar gas, dan lain –
lain. Tahap ini memperlihatkan hubungan erat antara teknologi dan perkembangan
guna sosialnya.
Di masa mendatang bioteknologi akam
menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan karena keharusan – keharusan yang
muncul dari kebutuhan produksi, masalah tata lingkungan dan kapasitas produksi.
Teknologi tahap ini mengutamakan azas effisiensi secara sungguh – sungguh,
sehingga menghemat bahan bakar (ENERGI). Perkembangan teknologi ini menjurus
pada pemanfaatan bahan – bahan hidrokarbon untuk membuat protein da sebagai
bahan bakar industri petrokimia.
BAB IV
DAMPAK PERKEMBANGAN IPA DAN
TEKNOLOGI
TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
Suatu kenyataan yang dihadapi oleh
manusia penghuni bumi ini adalah perbedaan yang sangat menyolok tentang
kehidupannya jika dibandingkan dengan ummat manusia pada jaman sebelum revolusi
industri, dan hampir setiap saat dapat dirasakan adanya perubahan dalam
kehidupan terutama barang – barang baru yang dihasilkan.
Faktor – faktor utama yang
menyebabkan adanya perbedaan itu ialah :
1). Pertumbuhan penduduk yang diikuti
oleh bertambahnya kebutuhan dan keanekaragaman keperluan hidup manusia.
2).
Kemajuan IPA dan teknologi
Kemajuan IPA dan teknologi telah
membawakan 3K bagi ummat manusia. Yaitu, kemakmuran, kemudahan, kenyamanan.
Dengan kemakmuran, kesejahteraan hidup rakyat meningkat dan perekonomian lebih
maju berkat meningkatnya pemanfaatan sumber – sumber daya alam.
Dengan kemudahan, berabagi alat
telah diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia dan menggantikan sebagian
pekerjaan manusia. Malahan berbagai pekerjaan yang sebelumnya sukar atau tak
dapat dilakukan tenaga manusia sekarang sudah mudah dilakukan.
Dengan kenyamanan, manusia lebih
menikmati hidup di dunia ini, barang – barang mewah dan kepuasan hidup lebih
meningkat di samping itu teknologi komunikasi membuat manusia lebih mudah
berhubungan dan kerja sama antar manusia lebih meningkat sehingga saling
bergantungan (interdependensi) secara menyeluruh atau manusia terus meningkat.
Namun demikian IPA dan teknologi juga membawa segi – segi negatif yang kita
sebut dampak negatif perkembangan IPA dan teknologi, karena IPA dan teknologi
tidak berkembang dalam hampa udara, tetapi berkembang dalam sistem masyarakat.
Ia berkaitan dengan sistem ekologi, sosial budaya dan ekonomi, sistem ekologi
berkaitan dengan sumber daya alam, pemakaian bahan – bahan alam dan ini tentu
berkaitan dengan lingkungannya, sistem ekologi berdasarkan industri yang
dipelopori teknologi, sedangkan teknologi berlandaskan IPA.
Perkembangan dunia modern sangat
kompleks, ruwet dan amat luas, oleh karena itu sukar bagi seorang manusia
ataupun sekelompok manusia untuk memperoleh gambar mendasar yang bersifat
menyeluruh, hal ini disebabkan oleh spesialisasi ilmu pengetahuan. Pengkotakan
manusia menurut paham, suku bangsa, agama dan stratafikasi masyarakat sehingga
kegiatan – kegiatan menjadi sangat sektoral. Karena kehidupan manusia begitu
kompleks dan rumit, manusia merasa amat “aman” hanya berhubungan dengan manusia
sejenis, apakah itu disiplin ilmu (IDI), dan ikatan – ikatan sarjana lainnya,
partai, ormas atau sejenis pekerjaan. Akhirnya setiap kelompok manusia saling
tuduh menuduh tanpa menyadari issu dasar, masalah pokok yang dihadapi. Para
ahli ekonomi menyalahkan kelompok ekologi, kelompok ekologi menyalahkan IPA dan
teknologi, para ahli IPA dan teknologi menyalahkan ilmu ekonomi dan seterusnya.
Saling tuduh ini timbul karena
:
1). Adanya
kepincangan dalam hubungan antar sistem produksi, sistem ekologi dan sistem
ekonomi, di mana krisis ekologi dalam beberapa dasawarsa terakhir menyadarkan
manusia bahwa sistem ekologi dunia sering dilupakan (diabaikan) oloeh suatu
sistem produksi, dimana sistem produksi tersebut hanya berpedoman dan berhaluan
kepada sistem ekonomi. Sistem ekonomi yang di susun tanpa pertimbangan apapun
mengenai kemampuan daya tampung bumi dan pengaruhnya terhadap sosial budaya.
Karena adanya kepincangan – kepincangan hubungan antara ke 3 sistem tersebut,
maka terjadilah :
a. Pemakaian dan pemborosan sumber daya alam
semesta secara berlebihan.
b. Kurangnya pemnafaatan sumber daya manusia
(pengangguran bertambah)
2). Dalam usaha manusia menaklukkan alam
melalui IPA dan teknologi, pada mulanya bertujuan untuk membuat hidup di bumi
ini lebih nyaman, namun akhirnya timbul pula dua issu yang saling berhubungan,
yaitu :
a. Pemusatan
kekuasaan terhadap raja minyak, raja kapal, raja mobil dan sebagainya.
b. Pemusatan kekuasaan terhadap alam di tangan
segelintir manusia tersebut juga menjadi penguasaan terhadap manusia lain.
3). Menumpuknya
senjata nuklir dan peralatan perang lainnya pada beberapa bangsa dapat
mengancam perdamaian di atas bumi. Berbagai masalah yang dirasakan manusia
sepanjang du dasawarsa terakhir ini antara lain :
a. masalah
pengadaan pangan bagi penduduk dunia yang terus bertambah
b. masalah
kesempatan kerja bagi angkatan kerja yang kian bertambah dsiertai hambatan
karena kesukaran – kesukaran di biadang pengembangan industri.
c. masalah
pengadaan dan permintaan akan bahan – bahan dasar seperti bahan mineral, kayu
dan bahan energi.
d. masalah
pembiayaan dan masalah – masalah mengenai arah pola pendidikan, IPA, riset dan
perkembangan teknologi.
e. masalah
– masalah yang berkaitan dengan kepincangan – kepincangan neraca perdagangan
nasional.
f. masalah
– masalah yang menyangkut kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam, energi
dan lingkungan hidup.
g. masalah
– masalah yang beraturan dengan kehadiran serta peranan perusahaan multi
nasional.
Masalah – masalah ini
bersumber :
- dinamika kependudukan
- pengembangan sumber daya alam dan energi
- pertumbuhan ekonomi
- perkembangan teknologi
- benturan kesemuanya itu terhadap lingkungan hidup.
Kesemuanya ini bertitik tolak dari satu masalah besar yakni :
perkembangan teknologi dan IPA menuju perkembangan dunia sedemikian rupa tanpa
memperhitungkan daya tampung planet bernama bumi. Oleh karena itu sangat
penting untuk menyadari hubungan kait mengkait antara beberapa masalah besar
sebagaimana diungkapkan di atas.
Yang dirasakan manusia bukan hanya dampak teknologi terhadap kehidupan
manusia saja, melainkan dampak keseluruhan masalah – masalah nesar dan mendasar
yang saling berintegrasi. Sangat salah apabila kesemua dampak negatif yang
terlihat sekarag dianggap sebagai dampak teknologi saja atau dampak dari struktur ekonomi saja,atau lain – lainya.
Dalam hubungan inilah manusia yang
terkotak – kotak ini antara lain, para ahli IPA dan teknologi, para ahli ekonomi, para ahli ekologi, ahli kependudukan, ahli sosiologi, ahli hukum dan sebagainya harus mulai memandang
alam, masyarakat dan teknologi dalam keterpaduan suatu hubungan timbal balik
dan dinamis. Tetapi hal itu membutuhkan perubahan sikap yang mendasar yang
dilandasi oleh suatu pandangan yang
berbeda dari yang sudah – sudah. Hal ini tentu tidak mudah dilaksanakan. Namun
tampaknya manusia akhirnya dipaksa untuk merubah sikap pandangannya terhadap
keterpaduan inikarena kalau tidak, manusia akan ke suatu keadaan ini dimana
lebih besar lagi jumlah manusia yang harus menderita dan hidup dibawah martabat
kemanusiaan.
Dampak – dampak perkembangan IPA dan teknologi terhadap kehidupan
manusia
1.
Dampak terhadap pencapaia kemakmuran dan
perluasan kemudahan.
a. Dampak
positif perkembangan IPA dan teknologi dalam pencapaian kemakmuran dan kemudahan ini antara lain
dalam upaya pemenuhan kebutuhan manusia akan kemakmuran material dan kemudahan
hidup, kebutuhan akan pangan, samdang, papan dan transportasi/ komunikasi sudah
terpenuhi.
b. Dampak
negatifnya ialah sulitnya mengendalikan diri dalm memenuhi berbagai keinginan.
Hal ini menjurus kepemborosan sumber daya alam, meningkatkannya kriminalitas
dan timbulnya berbagai masalah.
2. Dampak terhadap pendayagunaan sumber daya alam ialah :
a. Dampak
positif pendayagunaan sumber daya alam ialah berhasilnya manusia memanfaatkan
sumber daya alam secara lebih efektif dan dan efisien serta lebih beraneka
ragam sehingga menhasilkan produk yang berkuantitas dan kualitas tinggi.
Contoh pemanfaatan sumber daya alam yang efisien dan efektif dan
beraneka ragam dapat diperlihatknan sebagai berikut:
TEBU: Gula
-
Ampas tebu - Tetes Gula
-
Bahan bakar - Alkohol
-
Hardboard - Vetsin
-
Isolator - Asam Sitrat
-
Pengisi - Dll
Contoh lain Minyak Bumi :
1. Bahan Bakar
2. Bahan sintesis (Buatan)
-
Plastik
- Karet
Buatan
- Zat
warna
- Bahan
makanan
- Obat –
obatan
3. Pelumas
4. Lilin
5. Ter / aspal
b. Dampak negatifnya
ialah :
- Keborosan pemakaian
sumber enegi meningkat
- Keborosan pemakaian bahan meningkat
sehingga menipuiskan persediaan baik sumber energi maupun bahan alam di bumi
- Menimbulkan
pencemaran lingkungan
- Menimbulkan limbah
3. Dampak terhadap Transportasi dan Komunikasi
Sejak revolusi industri, perkembangan teknologi tranportasi sangat maju.
Mulai dirintis penggunaan tenaga uap untuk menggerakan lokomotif dan kapal uap,
dan sejak itu mulailah terbuka lembaran sejarah baru dalam transportasi didarat
maupun dilaut. Kemudian berturut – turut dikembangkan mesin - mesin dengan
bahan bakar minyak, mesin jet dan lain - lainnya. Perkembangan dalam bidang
trasportasi terutama telah membwa kemudahan dalm penjelajahan, daya angkut,
kecepatan gerak dan jarak jelajah.
Sejak Marconi mengembangkan
telekomunikasi telegrafi dna telepon oleh Graham Bell, maka hubungan antara
manusia sudah mulai dipermudah. Dorongan kemudahan dalam bidang komunikasi ini
meningkatkan kemakmuran masyarakat yang kemudian balik mendorong lebih sempurnakanya alat – alat
komunikasi ini.
Pada saat ini, bukan hanya
suara atau berita saja yang dapat disampaikan keseluruh pelosok dunia melalui
koran, radio, pos, telegram dan lain- lain, gambaran sudah disampaikan antar kota – kota tertentu. Malahan dibeberapa
negara maju, dapat berbelanja di rumah saja, dimana para ibu rumah tangga dapat
memilih belanjaanya mulai siaran televisi terbatas yang disiarkan oleh toko –
toko tertentu. Malahan dibeberapa negara maju, dapat berbelanja di rumah saja,
di mana para ibu rumah tangga dapat memilih belanjanya melalui siaran televisi
terbatas yang disiarkan oleh toko-toko tertentu.
Dampak positif perkembangan IPA dan teknologi
terhadap transportasi dan komunikasi ialah berhasilnya manusia mencapai,
menjelajahi, menempuh, menjangkau bagian – bagian dunia serta mudah
berhubungan.
Dampak negatifnya adalah :
o
Kebisingan oleh suara mesin
o
Pencemaran lingkungan oleh sisa –
sisa bahan bakar (gas yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor).
o
Perubahan struktur alam yang tak
estetis yang terjadi dengan pengembangan transportasi, umpamanya, pembuatan
jalan, jembatan, udara, pelabuhan laut.
o
Pemakaian bahan energi alam yang
sangat besar, menipiskan energi alam tersebut di bumi.
o
Meningkatnya kematian atau
kecelakaan pada beberapa pemakaian kendaraan.
4. Dampak terhadap peningkatan kesehatan
Dampak positif perkembangan IPA dan teknologi terhadap peningkatan
kesehatan antara lain :
o
Berhasilnya manusia memberantas
beberapa jenis penyakit menular, malaria, campak, eltor, dll.
o
Berhasilnya meningkatkan ilmu
kedokteran, sehingga hampir semua masalah yang menyangkut bidang kedokteran dapat diatasi, contohnya :
(1) bidang pembedahan (bedah jantung, bedah plastik, bedah tulang); (2)
pencakokan; (3) diagnosa; (4) pengobatan.
o
Meningkatnya fasilitas kedokteran.
Kemajuan teknologi telah berhasil meningkatkan fasilitas kedokteran sehingga
hampir semua penyakit sudah dapat diatasi, dapat didiagnosa dengan peralatan
modern dan dengan pengobatan yang lebih efektif.
o
Berhasil meningkatkan teknologi
obat – obatan.
Dampak negatifnya adalah secara tidak langsung membantu timbulnya
penyakit – penyakit tertentu. Sebagai contoh penggunaan radio isotop selain
dapat menyembuhkan penyakit yang sedang dideritanya, dapat pula menimbulkan penyakit
yang lain yang ditimbulkan oleh penyinaran tersebut.
Penggunaan obat – obatan patent dalam jumlah kecil memberikan dampak
negatif yang nyata, namun penggunaan dalam jangka panjang bisa menimbulkan
penyakit dan lain – lain.
5.
Dampak perkembangan IPA dan teknologi terhadap sumber daya manusia.
Perkembangan
IPA dan teknologi yang dimanifestasikan dalam berbagai industri, lembaga –
lembaga penelitian dan pengujian jelas berpengaruh atas pemanfaatan tenaga
manusia. Oleh karenanya dampak positif perkembangan IPA dan teknologi terhadap
sumber daya manusia antara lain adalah :
o
Terbentuknya berbagai lapangan
kerja
o
Meningkatnya kemudahan – kemudahan
melakukan pekerjaan. Berbagai alat bantu telah diciptakan untuk memudahkan
manusia melakukan pekerjaan.
o
Peningkatan keterampilan kerja.
Dampak negatifnya terhadap sumber daya manusia ialah secara tidak
langsung menambah pengangguran terutama pada negara – negara maju industri,
dimana ekstensifikasi industri menjurus ke : otomatoasi proses produksi,
penggunaan robot dalam melaksanakan beberapa jenis pekerjaan. Dengan adanya
alat modern yang menggantikan tugas manusia ini, jelas akan mengurangi
pemanfaatan sumber daya manusia.
Usaha – usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menekan
dampak negatif dari perkembangan IPA dan teknologi, misalnya : (1) dalam
mengembangkan tekhnologi harus memperhatikan azas ekosistem. Orang mengembangkan teknologi minyak bumi selalu
memikirkan/memperhatikan pencemaran udara dan pencemaran air yang ditimbulkan.
Tekhnologi transportasi dengan memperhatikan tidak hanya pencemaran air dan
udara tetapi juga pencemaran suara. Tekhnologi bahan makan harus memperhatikan
zat – zat kimia yang digunakan apakah dapat menimbulkan gangguan terhadap
kesehatan, demikian pula untuk tekhnologi obat-obatan dan lain - lain ; (2)
selalu mengadakan monitoring. Analisa
dan evaluasi sehingga dapat diketahui sampai sejauhmana gangguan yang
diakibatkan oleh perkembangan IPA dan tekhnologi terhadap ekosistem. Hal ini
sangat penting untuk mengambil keputusan apakah suatu tekhnologi masih dapat
dilanjutkan bahkan untuk dikembangkan; 3) di dalam merencanakan penggunaan dan
pengembangan tekhnologi perlu memanfaatkan hasil monitoring, analisa dan evaluasi telah ada sebagai masukan. Masukan
tersebut dapat dipergunakan sebagai dasar perbaikan di dalam suatu perencanaan
untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif; (4) mengembangkan tekhnologi proteksi yaitu pengembangan tekhnologi
yang telah dilengkapi dengan usaha – usaha pencegahan dampak negatif yang
mungkin terjadi. Misalnya tekhnologi di bidang pertanian, bahwa untuk menaikkan
produksi dipergunakan bibit unggul, penyediaan pupuk yang sesuai dengan jenis
tanah, sistem pengairan yang cukup; (5) tekhnolgi daur ulang merupakan tekhnologi untuk menjawab tentang tantangan
berbagai bentuk keborosan sumber daya alam dan penanggulangan limbah. Yaitu
suatu tekhnologi di mana dilakukan pemrosesan kembali terhadap bahan buangan
(limbah); (6) menggunakan tekhnologi tepat
guna. Tekhnologi tepat guna banyak dikembangkan terutama di negara – negara
yang sedang berkembang, karena dirasakan sangat sesuai dengan kondisinya.
Tekhnologi tepat guna itu tekhnologi yang tidak memerlukan pengetahuan tekhnik
yang tinggi seperti : mudah dilaksanakan/bersifat sederhana, bermanfaat bagi
banyak orang, dapat meningkatkan niali suatu sumber daya alam, dapat mendukung
tekhnologi di bidang lain, sebagai contoh penggunaan tekhnologi bio gas.
BAB V
USAHA – USAHA YANG DILAKUKAN
MANUSIA
UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP DI
MASA MENDATANG
A. Pengantar
Sudah sejak zaman prasejarah manusia
ada di bumi Ilmu Pengetahuan (sains) dan tekhnologi merupakan faktor – faktor
penting dalam pembentukan masyarakat, dan kebudayaan. Namun sebenarnya antara
keduanya terdapat perbedaan dalam tujuan penggunaannya. Di mana lampau
tekhnologi berperan untuk mengubah dan menguasai dunia fisik. Sedangkan sains
digunakan untuk memahami kejadian – kejadian dunia fisik tersebut. Pernyataan
dari keduanya yaitu tekhnologi berdasarkan sains baru menjadi kenyataan dengan
timbulnya revolusi sains dan memberikan buahnya dengan adanya industrialisasi
pada abad ke-19.
Penggunaan tekhnologi modern telah
dapat mempercepat laju pembangunan, namun penggunaan tanpa hati – hati dan
tanpa kendali telah dirasakan mulai menimbulkan masalah, krisis energi, makin
langkahnya beberapa sumber daya dan bahan, polusi lingkungan dan pengendalian
senjata nuklir merupakan akibat dari tiadanya pembatasan dalam penggunaan
tekhnologi. Dengan berpedoman pada langkah hati – hati penuh perhitungan untuk
mengurangi atau malahan meniadakan akibat negatifnya. Maka sains dan tekhnologi
mutlak perlu pembangunan negara. Sains dan tekhnologi diperlukan bukan saja
untuk usaha – usaha menaikkan produksi, melainkan juga terutama untuk membuat
kenaikkan produksi menjadi kumulatif dan selfsustaining.
Masalah pokok dunia yaitu: di masa
mendatang adalah masalah keterbatasan
sumber daya alam dan energi. Dan masalah peledakan dan dengan segala
konsekuensinya. Masalah itu harus ditanggulangi dengan menggunakan ilmu
pengetahuan dan tehknologi. Kelangkaan sumber daya alam dan energi mengharuskan
kita mencari bahan dan sumber daya alam alternatif hingga kini belum
dimanfaatkan. Dan Ilmu Pengetahuan Alam serta tekhnologi berperan sekali dalam
pemanfaatan sumber daya alam baru, kalau hal demikian berhasil, itu berarti
manusia memperluas ruang lingkup serta memperpanjang kelangsungan hidupnya.
Adapun usaha – usaha yang telah
dilakukan manusia untuk kelangsungan hidupnya di masa mendatang : (1) pengadaan
sumber daya energi nonkonvensional; (2) jentera genetika dan ;(3) perluasan
ruang hidup.
1). Penggunaan Sumber Daya
Energi Non Konvensional
Perkembangan ekonomi dunia dewasa
ini menunjukkan peningkatan peranan energi dalam rangka mensukseskan
pembangunan. Sejak terjadinya krisis energi pada tahun 1973, dengan adanya
embargo minyak timur tengah, masalah energi merupakan masalah yang paling
mendapat perhatian di dunia. Setiap ada krisis minyak timur tengah, harga
minyak naik dan pengadaannya menjadi kurang terjamin. Keberhasilan
(success-ratio) dalam pencarian minyak dan gas bumi telah memperlihatkan gejala
menurun. Padahal kebutuhan akan BBM sangat tinggi pertumbuhannya. Karena itu
banyak negara – negara di dunia mencoba melepaskan diri dari ketergantungan
pada bahan bakar minyak (BBM) dan gas bumi dengan mengadakan diversifikasi
energi. Dengan diversifikasi ini dicari kemungkinan – kemungkinan memperoleh
energi dari sumber – sumber lain. Sumber – sumber energi tersebut dianggap sebagai
energi pengganti minyak dan gas dan ini disebut “energi alternatif” misalanya :
a. Energi Matahari
Matahari merupakan sumber energi
yang tak habis – habisnya. Sebenarnya kita hidup di dunia ini hampir sepenuhnya
berkat energi matahari, karena apa yang
kita makan itu adalah sebenarnya adalah energi matahari yang tersimpan
dalam tumbuhan atau hewan. Namun manusia membutuhkan energi bukan hanya sekedar
untuk makan, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lain seperti
transportasi, energi gerak yang lain. Sebenarnya kita semua sudah mengggunakan
energi matahari dalam hal pengertian, namun penggunaan energi ini belum
efisien. Sehubungan dengan sumber daya energi minyak bumi yang tak dapat
diperbaharui ini, maka timbullah pemikiran, bagaimana memanfaatkan sumber daya
energi matahari itu, sedemikian rupa hingga dapat menggerakan mesin dipabrik –
pabrik, menggerakkan kereta api, mobil dan sebagainya.
Adapun
pilihan perubahan antara energi ini adalah mengubah energi cahaya menjadi enegi
listrik atau energi panas.
Perubahan
energi cahaya menjadi energi listrik dilakukan dengan memasang fotosel yang
dikenai cahaya. Fotosel adalah sel pembangkit listrik. Sedang lisrik itu
sendiri adalah aliran elektron, sehingga sel ini harus mempunyai sifat
menghasilkan eletron bila dikenai cahaya. Sel macam ini serupa dengan
transistor jebis n-p.
Sebuah
fotosel tentu hanya saja dapat menghasilkan aliran lisrik yang sangat kecil.
Untuk memperbesar voltasenya, votosel itu harus di susun secara seri, sehingga
apabila buah fotosel dihubungkan secara seri, maka akan dihsilkan voltase kali
pula. Sedang untuk mendapatkan arus listrik yang lebih besar, fotosel itu
harus disusun secara pararel, maka akan dihasilkan arus listrik sebesar
kali pula. Dengan demikian untuk memperbesar
voltase dan arus listrik, maka fotosel itu harus disusun gabungan seri dan
paralel.
Teknik penggunaan sinar matahari untuk
mendapakan arus listrik seperti tersebut
di atas, telah digunakan orang misalnya pada satelit palapa atau satelit
komunikasi yang lain. Pengubahan energi cahaya menjadi energi listrik yang ini
mempunyai harapan yang baik dimasa depan karena disimpan didalam akumultor yang
setiap saat dapat digunakan kembali tenaganya. Sekarang telah dirintis orang kendaraan
( mobil ) yang menggunakan energi listrik yang tersimpan di dalam akumulator.
Mobil tentu itu saja tidak menimbulkan
polusi suara dan gas racun sperti mobil yang menggunakan energi minyak bumi.
Perubahan energi matahari menjadi
energi panas,. Dilakukan dengan menampung cahaya matahari kedalam sebuah cermin
cekung. Cahaya matahari akan terkumpul dalam ( Fokus ). Bila suatu logam penghantar panas yang baik diletakan pada
titik api dari cermin cekung itu maka logam
itu akan menjadi panas sekali sehingga dapat dipakai untuk memasak (kompor matahari).
Untuk keperluan dengan skala besar, dapat diusahakan sebuah tungku matahari,
dimana cahaya matahari ditangkp oleh berpuluh – puluh cermin datar. Cahaya –
cahaya ini dipantulkan kesebuah cermin cekung besar. Letak cermin tersebut
dapat diatur sedemikian rupa sehingga mengarah pada datangnya cahaya matahari : sehingga diperoleh panas yang
tinggi sekali. Energi panas ini dapat
diubah menurut keperluan atau langsung dugunakan untuk suatu pabrik atau
industri tertentu sebagai sumber energi pengganti minyak bumi.
b) Energi Panas Bumi
Energi panas bumi disebut juga energi geothermal. Energi geothermal
yang dapat dimanfaatkan sekarang ini
adalah panas bumi yang berasal dari magma. Magma adalah batuan cair / panas
yang terdaopat didalam / kerak bumi. Karena pengaruh geseran kulit bumi atau
karena tekanan, magma dapat merembes kepermukaan bumi dan disebut lava. Lava
inilah yang membentuk gunung – gunung di permukaan bumi.
Adanya
gunung berapi menunjukkan bahwa ada hubungan aktif ntara mulut gunung dengan
magma, demikian juga adanya sumber – sumber air panas, menunjukkan di situ ada
akuifer ( kubungan air ) yang terkena panas dari magma. Kubangan air didalam
tanah itu mempunyai titik didih tinggi karena takanan gas atas permukaan air itu tinggi. Dengan
penginderaan jarak jauh ( Remote sensing ) dapat diketahui kubangan- kubangan
air dalam tanah itu ,selanjutnya pabila dilakukan pengeboran, maka akan terjadi
semburan yang berupa gas / uap iair panas atau air panas. Yang paling
menguntungkan adalah bila semburan itu mengeluarkan uap air panas, sehingga
dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin uap yang kemudian dikaitkan
dengan generator pembngkit tenaga listrik dan akan diperoleh energi listrik untuk berbagai keperluan. Bila
yang keluar itu air panas, untuk keperluan energi listrik, maka air panas itu
dapat digunkan untuk menguapkan amoniak. Gas amoniak itulah yang digunakan
untuk memutar turbin hingga diperoleh energi listrik atau air panas itu
digunakan untuk keperluan yang lain.
c) Energi Angin
Angin adalah udara yang bergerak.
Penggerakan udara itu disebabkan oleh perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan
disebabkan oleh perbedaan suhu. Perbedaan suhu disebabkan oleh perbedaan daya
serap panas dipermukaan bumi. Jadi selama matahari masih memancarkan sinarnya
kebumi dan di bumi terdapat daratan
dan lautan, maka akan terjadi perbedaan
suhu dan menyebabkan terjadinya angin. Energi angin itu juga dapat digunakan
untuk memutar turbin dan akan diperoleh energi listrik.
d) Energi Pasang
Sururt
Salah satu bentuk energi alami
yang terdapat dibumi yang tidak bersumber cahaya matahari adalah energi pasang
surut. Energi pasang surut itu bersumber dari tenaga yang ditimbulkan oleh gaya
tarik antara bumi dengan bulan. Karena adanya gaya tarik menarik tersebut maka
bagian bumi yang berhadapan dengan bulan akan tertarik hal ini akan menimbulkan
air laut menjadi pasang.Karena bumi mengadakan ritasi selama 24 jam sekali putar, maka waktu pasang
datangnya juga 24 jm sekali
Didaerah pasang surut yaitu didaerah
pantai, dipasang atau bendungan. Air laut baik pasang maupun surut akan
melewati dam atau bendungan ini, sehingga apabila dam – dam atau bendungan ini
pasang , turbing yang dilengkapi dengan generator listrik, mak akan
dihasilkan energi listrik yang
selanjutnya dapat dipergunakan untuk keperluan lain.
e) Energi
Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan
oleh bakteri pengurai melalui proses pembusukan/penguraian dari sisa – sisa
jasad hidup misalnya sampah pertanian seperti : batang pohon jagung, jerami,
sisa ampas kepalapa atau dapat juga tumbuhan yang cepat tumbuhnya seperti
enceng gondok, akasia dan sebagainya.
Sebagai bahan yang mengandung
bakteri pengurai digunakan kotoran hewan, kerbau atau sapi. Kemudian kedua
bahan itu dicampur dan diaduk bersama air, supaya proses penguraian berjalan
dengan cepat, maka sampah – sampah pertanian/sampah organik itu harus dipotong
kecil – kecil terlebih dahulu. Proses penguraian berjalan optimal pada suhu 35
– 370 c dan adonannya bersifat netral. Prosesnya harus dilakukan
dalam keadaan tertutup dan tak boleh kemasukan udara maupun sinar matahari.
f). Energi Biomassa
Yang dimaksud dengan biomassa di
sini ialah segala jasad hidup. Dalam kaitannya dengan energi pengganti,
biomassa dapat digunakan ialah yang berupa sampah – sampah organik misalnya
sisa – sisa produksi pertanian. Pada dasarnya dapat digunakan sebagai bahan
bakar, dan yang paling ekonomis bila biomassa itu berupa sampah – sampah yang
tidak berharga. Biomassa dapat digunakan sebagai sumber energi, karena biomassa
itu masih menyimpan energi matahari. Biomassa ini dibakar dan energinya
digunakan untuk memanaskan air, kemudian uapan yang terjadi digunakan untuk
memutar turbin yang dilengkapi dengan generator listrik sehingga diperoleh
energi listrik. Energi listrik ini kemudian digunakan untuk berbagai keperluan.
g). Energi Radioaktif
Zat radioaktif dapat memancarkan
sinar (alpha) yang bermuatan listrik positif, sinar B (beta) yang bermuatan
listrik negatif, dan sinar J (gamma) yang tidak bermuatan listrik. Sinar Gamma
inilah yang sangat berbahaya karena dapat menembus apa saja yang
menghalanginya. Molekul – molekul yang netral dapat berubah menjadi ion – ion
yang bermuatan listrik bila terkena sinar ini. Sinar gamma inilah yang dapat
mengubah susunan gen atau kromosom dalam inti sel, sehingga kekurangannya dapat
bervariasi: ada yang mati ada yang cacat dan ada yang mempunyai sifat
menguntungkan seperti buahnya lebat, umurnya singkat dan sebagainya. Manusia
memanfaatkan sifat ini untuk pertanian dan peternakan. Di samping itu zat – zat
radiaktif dapat bersifat sebagai tracer (penelusur) misalnya: tempat sakit,
kebocoran waduk dan sebagainya.
2. Jentera Genetika
Bidang Biologi di kalangan
masyarakat ilmiah sejak beberapa tahun yang lalu ramai dibicarakan tentang
jentera genetika yang memungkinkan dengan ditemukannya “recombinat DNA”.
Kemajuan pengetahuan di dalam bidang
biologi molekul ini ternyata dapat merupakan syafaat bagi kesejahteraan umat
manusia namun dapat pula disalahgunakan sehingga menimbulkan malapetaka.
Umumnya diakui dalam bidang biologi
adanya 3 azas pokok, yaitu :
1.
teori evaluasi berdasarkan seleksi alam.
2. teori
yang mangajarkan bahwa semua organisme dibangun atas sel – sel.
3. teori
khromosom dari kebakaan yaitu bahwa fungsi khromosom adalah pengendali
kebakaan.
Kendali kebakaan itu ada pada
khromosom karena struktur – struktur ini adalah ini adalah lokasi sekuler dari
gen – gen. Struktur gen dan bagaimana secara kimia mereka mengendalikan sifat –
sifat sel, untuk waktu yang lama hal – hal tersebut tidak diakui.
Kemajuan dalam bidang genetics Engineering akan mempengaruhi
kehidupan manusia. Sebagian besar pengetahuan baru itu mungkin akan digunakan
untuk hal yang baik, namun kemungkinan penyalahgunaan pengethuan tidak dapat
disingkirkan. Dengan adanya pembaharuan di bidang reproduksi manusia dapat pula
ditentukan ratio jenis kelamin anak yang diinginkan. Aplikasi lain dalam
eugenetik, manusia ingin menghindari lahirnya keturunan yang menderita cacat misalnya
epilepsi (ayan), kemunduran mental, buta warna dan sebagainya. Pemeriksaan
kesehatan dan asal – usul calon sebelum pernikahan sangat perlu dilakukan.
Semua yang tersebut di atas tidak lepas dari masalah sosial dan etik yang perlu
mendapat perhatian.
3. Perluasan Ruang Hidup dan Perluasan Informasi
Dengan konsep – konsep IPA yang
mendukung perkembangan tekhnologi mutakhir, orang dapat berupaya untuk
mendapatkan hidup baru dengan memanfaatkan sumber – sumber daya yang ada.
Untuk memanfaatkan sumber – sumber
daya seoptimal mungkin perlu diperhatikan faktor – faktor : 1) model; 2)
kriteria; 3) kendala; 4) optimasi.
a.
Model
Model suatu penggambaran
permasalahan secara kuantitatif, seringkali dalam bentuk matematis. Model dapat
digunakan sebagai petunjuk bagi usaha – usaha penelitian atau penyelesaian
suatu masalah. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menilai suatu model :
(1) realisme, menyangkut seberapa jauh model matematika itu bila diterjemahkan
ke dalam kata – kata benar – benar dengan konsep yang diwakilinya; (2)
ketapatan, yakni kemampuan model itu meramalkan perubahan – perubahan yang
bakal terjadi; (3) generalitas yakni seberapa jauh model itu dapat digunakan
dalam situasi yang berbeda.
b.
Kriteria
Kriteria adalah persyaratan yang
menggambarkan tujuan atau sasaran dalam pengambilan keputusan. Dalam suatu
desain terdapat sasaran – sasaran yang merupakan tujuan pokok dari desain
tersebut. Misalnya untuk membuat desain pesawat dipilih daya angkutnya yang
besar, kecepatan yang tinggi, atau aksi radiusnya yang besar.
c.
Kendala
Kendala atau pemabatasan adalah
faktor – faktor yang harus diperhitungkan dalam desain atau pengambilan
keputusan.
d.
Optimasi
Optimasi adalah mencari solusi yang
terbaik, bila masalah tersebut telah dirumuskan dalam bentuk model dengan
memperhatikan sasaran dan memperhitungkan kendala.
Contoh – contoh permasalahan di mana
pendekatan ini digunakan dalam masalah transportasi, industri, perencanaan
dalam desain dan sebagainya. Perkembangan model – model ini, sering ditunjang
oleh konsep – konsep tekhnologi seperti sistem, umpan balik, probabilitas, dan
sebagainya, dan dalam perhitungannya ditunjang oleh komputer- komputer.
Upaya Manusia Untuk mendapatkan sumber hidup baru
Dengan landasan perkembangan
tekhnologi modern pada akhir abad 20 ini maka upaya manusia yang cukup menonjol
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu membuat :
- Bahan – bahan polimer yang lebih dikenal sehari – hari sebagai jenis plastik.
- Bahan – bahan campuran (alloys) dan
- Bahan – bahan listrik dan magnit seperti semi konduktor yang melandasi elektronika renik dan lain – lain.
Lampiran 1 :
1. Apakah
persamaan – persamaan dan perbedaan yang menonjol antara manusia dengan hewan
mamalia (kera) ?
...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Menurut
anda apakah ada hubungan tingkat kecerdasan manusia dengan volume otak, bagaimana
dengan hewan ?
...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Sifat rasa ingin tahu manusia
berkembang terus. Jelaskan dengan membandingkan makhluk yang lainya ?
................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4.
Jelaskan mengapa pada mulanya orang mempercaya mitos ?
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5.
Jelaskan mengapa pada akhirnya orang tidak puas dengan mitos ?
...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
6.
Apakah yang dimaksud dengan “rasionalisme” ? jelaskan kelemahannya
disertai dengan contoh.
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7.
Metode Ilmiah merupakan ciri IPA. Jelaskan disertai dengan contoh.
...............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
8. Jelaskan kerangka berpikir ilmiah
yang berintikan proses logika-hipotetiko-verikativ.
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
9.
Jelaskan perbedaan yang nyata antara IPA klasik dan IPA modern.
..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
10. Apakah
peranan matematika dalam perkembangan IPA dan daya abstraksi manusia?
Bandingkan dengan keadaan zaman modern ini.
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Lampiran
2 :
1. Sebutkan
energi – energi non konvensional yang bisa dikembangkan di Indonesia.
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Sebutkan
faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi langkahnya scientist di Indonesia
dan berikan contohnya ?
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Faktor
– faktor apa saja yang mempengaruhi adanya perbedaan yang menyolok tentang
kehidupan manusia di bumi pada zaman sebelum revolusi industri dengan zaman
modern ini ?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Mengapa
perkembangan IPA dan tekhnologi selain menghasilkan dampak positif juga
menghasilkan dampak negatif ?
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5.
sebutkan kemajuan – kemajuan teknologi dalam bidang transportasi dan
komunikasi ?
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
6. Tulislah
sedikit keuntungan teknologi dalam bidang genetika engineering ?
...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
7. Usaha
– usaha apa saja yang perlu ditingkatkan untuk kebutuhan manusia di masa
mendatang ?
.....................................................................................................................................................
KEPUSTAKAAN
Adisusilo, Sutarjo, JR., Problematika Perkembagan Ilmu, Penerbit Yayasan Kanisius,
Yogyakarta: 1983
Ahmadin Abu, Ilmu
Alamiah Dasar . Penerbit Rineka Cipta. Jakarta 1998.
Amsyari, F., Prinsip
– prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan, Ghalia Indonesia. Jakarta: 1977
Laksmi Prihantoro, Asal
Usul Kehidupan, I.A,D. IKIP, Bandung, 2000.
Sri Setya Haryadi, Pengantar
Agronomi, Gramedia, Jakarta: 1999
M.T. Zen, Menuju
Kelestarian Lingkungan Hidup, Gramedia. Jakarta: 1990
Margono, dkk. Ilmu
Alamiah Dasar. UNS. Solo, 1999.
Maskoeri Yasin, Ilmu
Alamiah Dasar. PT. Bina Ilmu. Surabaya, 2001.
Tim Pengasuh IAD. Ilmu
Alamiah Dasar UNHAS. Makassar. 2001.
Yoga Ibrahim, Bumi
dan Langit. Dep. P dan K Jakarta. 1999.
Zen M.T. Sains, Teknologi
dan Hari Depan Manusia, PT Gramedia, Jakarta 1998.
ILMU ALAMIAH DASAR
Oleh: Ahmadin
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
BIMA
2006/2007
KATA PENGANTAR
Ilmu Alamiah dasar (IAD)
merupakan salah satu mata kuliah dasar umum (MKDU) yang diperuntukkan bagi
mahasiswa non eksakta. Naskah yang disusun ini merupakan perbaikan dari naskah
IAD yang diterbitkan sebelumnya, dan ada beberapa bagian yang ditambah
(direvisi) untuk melengkapi kekurangan – kekuarangannya.
Tujuan matakuliah dasar umum ini
diharapkan agar mahasiswa minimal dapat memahami, atau menjelaskan pengertian –
pengertian dasar IAD, Pengenalan Ilmu Pengetahuan Alam, memahami alam semesta
termasuk kehidupan di bumi, perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam, dan dampak IPA
dan Tekhnologi. Selain itu juga perlu dipahami bagaimana usaha – usaha manusia
dimasa akan datang untuk mengetahui masalah kelangsungan hidup manusia.
Dengan diterbitkannya naskah IAD ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa non eksakta mengingat masih kurangnya
terbitan – terbitan khusus IAD.
Akhirnya, semoga naskah ini dapat
bermanfaat bagi mereka yang menginginkannya.
Bima, Maret 2005
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I MENGENAL ILMU
PENGETAHUAN ALAM 1
A. Perkembangan Tubuh Manusia
dan Alam Pikirannya 1
B. Rasa Ingin Tahu, Mitos,
Penalaran, Pengetahuan
Pangkal Kelahiran Ilmu Pengetahuan Alam 2
BAB II RUANG LINGKUP
PENGETAHUAN ALAM 12
1. Keadaan Alam Semesta 12
2. Teori Tentang
Terbentuknya Alam Semesta 13
3. Sistem Tata Surya 14
4. Karakteristik Planet
Penyusun Tata Surya 15
5. Bumi 18
6. Teori Tentang
Terjadinya Bumi 21
7. Susunan Bumi 23
8. Perkembangan Bumi 23
9. Asal Mula Kehidupan
Di Bumi 24
BAB III IPA DAN PERKEMBANGAN
TEKHNOLOGI 26
A.
Perkembangan dan Konsep Tekhnologi 26
B.
Beberapa Konsep Tekhnologi 29
C. Konsep
– konsep IPA Yang Mendukung
Perkembangan Tekhnologi 31
D.
Perkembangan IPA dan Teknologi
Terhadap Kehidupan Manusia 32
BAB IV DAMPAK PERKEMBANGAN IPA DAN TEKNOLOGI
TERHADAP
KEHIDUPAN SOSIAL 39
A. Pengantar 48
B. Penggunaan Sumber Daya Energi Non
Konvensional 49
a. Energi Matahari 49
b. Energi Panas Bumi 51
c. Energi Angin 51
d. Energi Pasang Surut 52
e. Energi Biogas 52
f. Energi Biomassa 53
g. Energi Radioaktif 53
C. Jentera Genetika 53
D. Perluasan Ruang Hidup dan Perluasan Informasi 54
Lampiran : Soal – Soal (Tugas) 56
Daftar Kepustakaan 60
0 komentar:
Posting Komentar